Selasa, 22 Desember 2015

Siapakah Imam Mahdi-Herucokro dan Sang Ratu Adil

Imam Mahdi-Herucokro dan Sang Ratu Adil

Ponpes Shidiqiin wara`. Krisis kepemimpinan di dunia ini menjadikan umat mencari sosok pemimpin yang bisa berbuat adil terhadap semua manusia apapun itu golongan, kelompok dan agamanya. Pemimpin model seperti itu yang ditunggu-tunggu disetiap negara dan bangsa di dunia ini.

Pemimpin yang adil dan bijaksana serta dapat mensejahterkan rakyatnya akan selalu ditunggu oleh siapa saja, maka tidak sedikit calon-calon pemimpin bahkan yang menjadi pemimpin memakai cara ini agar legitimasi kepemimpinannya menjadi kuat.

Pemimpin yang adil atau di Indonesia biasa disebut dengan Ratu adil dan dalam Islam itu ada Imam Mahdi di di pualau jawa ada Herucokro merupakan sosok yang ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia yang sedang krisis kepemimpinan. Pemimpin selama ini di Indonesia hanya memikirkan pribadi dan golongannya sehingga rakyat menjadi korban.

Lalu siapakah Imam Mahdi, Heru Cokro dan ratu adil tersebut? apakah mereka berbeda orang atau satu orang?

Mari kita bahas dan renungkansiapa mereka mengeapa bisa terjadi pengharapan rakyat terhadap mereka.

Selasa, 15 Desember 2015

Pengelolaan Perpustakaan Sekolah 2

Pengelolaan Perpustakaan

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Studi tentang Urgensi Pengelolaan Perpustakaan dalam Pelaksanaan Pendidikan
di Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Ulum Sumberjati Bungbaruh Kadur Pamekasan
Oleh : Syaiful Rahman, SE *

Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di semua jenjangnya, mulai dari yang paling rendah (Taman Kanak-kanak) sampai yang paling tinggi (Perguruan Tinggi), tidak akan berjalan dengan lancar tanpa dukungan sarana perpustakaan. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran tidak bisa dilepaskan dengan buku sebagai sumber informasi, demikian pula sumber informasi yang lain seperti peta, globe, dan sebagainya, yang biasanya tersedia di perpustakaan.
Pada zaman dahulu perpustakaan lahir sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat sebelum lahirnya lembaga pendidkan formal. Peran perpustakaan yang sangat dominan tersebut, tidak saja dirasakan hanya pada awal pertumbuhan Islam dan ilmu pengetahuan, akan tetapi jauh sebelum Islam lahir perpustakaan telah menghiasi dunia pendidikan pada zaman klasik.
Pada masa kejayaan Islam, perpustakaan benar-benar tampil sebagai pusat kajian ilmu dengan segala disiplin ilmu di dalamnya. Pada masa kekhalifahan Abbasyiyah perpustakaan tersebar di beberapa kawasan timur tengah seperti Sharaz, Mosul, Basrah, Kairo, Kordova, Fez, Tunis, dan Maroko. Demikian pula pada era setelahnya, yakni pada masa kemaharajaan Seljuk, perdana menteri Nidzamul Muluk mendirikan perpustakaan untuk madrasah Nidzamiyah yang memuat tidak kurang dari 6000 judul buku dalam semua disiplin ilmu, baik agama maupun umum (profan).
Ahmad Syalabi mengatakan, bahwa tersebarnya Islam dengan cepat keseluruh penjuru dunia, tidak lepas dari peran ilmu pengetahuan yang pada saat itu berpusat di perpustakaan. Para Khalifah dan Sultan akan membangun perpustakaan sebagai preoritas ketimbang bangunan lainnya. Dengan demikian muncullah perpustakaan-perpustakaan yang diakui dunia sebagai perpustakaan terbesar yang pernah ada saat itu, seperti perpustakaan Bait al-Hikmah, Bait al-Ilm, Dar al-Hikmah, Dar al-Ilm dan sebagainya.
Keberadaan perpustakaan terus dibutuhkan hingga dewasa ini. Beberapa pusat pendidikan di negara-negara maju seperti Amerika dan Australia, demikian pula dunia Arab, terus mengembangkan perpustakaannya seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Demikian pula halnya dengan Indonesia yang mencoba mengejar ketinggalannya dari negara-negara lain.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kesadaran terhadap inportensi perpustakaan dalam sistem pendidikan juga telah dimiliki para pengelola pendidikan. Namun demikian pengadaan, pengelolaan, dan perawatan serta kesinambungan bahan pustaka sering menjadi masalah yang serius dalam kebanyakan lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan dasar dan menengah, dan terutama lagi lembaga pendidikan yang berlokasi di daerah pedalaman dan jauh dari jaringan informasi dan komunikasi.
Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Ulum yang berlokasi di Dusun Sumberjati Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan, juga menyadari pentingnya perpustakaan dalam penyelenggaraan pendidikannya. Oleh karena itu para pengelola lembaga pendidikan tersebut berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut, meskipun pada kenyataannya apa yang telah didapat belum memenuhi harapan. Faktor utama dari kegagalan pencapaian harapan tersebut adalah lemahnya sistem pengelolaan perpustakaan itu sendiri, rendahnya minat baca pengunjung, terbatasnya koleksi bahan pustaka, serta faktor lain yang menyertai perjalanan perpustakaan MA Miftahul Ulum.
Berangkat dari landasan pemikiran tersebut tulisan ini akan mencoba menganalisis keberadaan perpustakaan di MA Miftahul Ulum, yang meliputi problematika dan alternatif solusi seputar tata cara pengadaan, pengelolaan dan kesinambungan perpustakaan.
Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Keberadaan perpustakaan sebagai sarana pendidikan dan sumber belajar di MA Miftahul Ulum belum berjalan sesuai yang diharapkan para pengelola lembaga pendidikan tersebut. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah lemahnya kesadaran tentang pentingnya perpustakaan dan lemahnya sistem pengelolaan perpustakaan itu sendiri, rendahnya minat baca pengunjung, terbatasnya koleksi bahan pustaka.
Untuk menfokuskan penulisan ini, sebaiknya penulis berangkat dari rumusan masalah berikut:
1. Bagaimana sebenarnya pengertian perpustakaan itu sendiri?
2. Apa manfaat dan kegunaan perpustakaan dalam sistem pendidikan
3. Bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengelolaan perpustakaan?
Berangkat dari rumusan masalah tersebut, penulis akan menjelaskan teknik pengelolaan perpustakaan sebagai sumber belajar dalam satuan pendidikan.
Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan (library) adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap penggunanya.
Pengertian perpustakaan tersebut, sekaligus memberikan ciri-ciri terhadap perpustakaan itu sendiri. Selama ini apabila disebut kata perpustakaan, pikiran akan terlintas pada sejumlah tumpukan buku-buku belaka. Mengacu pada pengertian di atas, maka tidak semua tumpukan buku dapat dinamakan perpustakaan, meskipun buku adalah merupakan komponen utama dalam sebuah perpustakaan. Suatu satuan unit kerja dapat dikatakan perpustakaan, apabila telah memilki ciri-ciri sebagai berikut;
1. Merupakan suatu unit kerja dari sebuah institusi. Sebagai contoh, perpustakaan MA. Miftahul Ulum merupakan unit kerja Mifathul Ulum
2. Mengelola sejumlah bahan pustaka. Di perpustakaan harus tersedia bahan pustaka yang berupa buku dan non buku seperti majalah, surat kabar, brosur, mikro film, peta, globe, dan gambar-gambar
3. Digunakan oleh pemakai. Perpustakaan diadakan dengan tujuan diantaranya untuk merangsang minat pengunjung untuk mempergunakan perpustakaan tersebut sebagai sumber belajar, tempat penelitian dan sebagainya
4. Sebagai sumber informasi. Di samping fungsi utama adalah sebagai sumber belajar, maka perpustakaan juga di gunakan sebagai sumber informasi lainnya.
Jenis-Jenis Perpustakaan
Ditinjau dari skala kegiatan dan jangkauan penggunanya, serta jenis koleksi yang ada didalamnya, perpustakaan dibedakan jenisnya sebagi berikut ;
1. Perpustakaan Nasional.
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang dikelola pemerintah pada tingkat nasional dan berfungsi sebagai perpustakaan nasional
2. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai dari dana umum, baik sebagian atau seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerjaan, keturunan, serta memberikan layanan cuma-cuma untuk umum
3. Perpustakaan Sekolah, Anak dan Remaja
Perpustakaan dalam jenis ini adalah perpustakaan yang berada di sekolah dengan fungsi utama membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan. Dalam pengertian ini, sekolah mencakup semua tingkatan mulai dari taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan atas
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya
5. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat referal dan penelitian serta sarana memperlancar pelaksanaan tugas suatu instansi atau lembaga tertentu, seperti perpustakan yang berada di bawah naungan perusahaan, departemen dan lembaga negara, lembaga penelitian, pusat informasi dan dokumen, lembaga-lembga swasta, dan sebagainya

Manfaat Perpustakaan
Sebagai salah satu sumber belajar, perpustakaan memiliki manfaat yang tidak kecil dalam mencapai tujuan belajar secara umum. Manfaat perpustakaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Perpustakaan dapat menimbulkan kecintaan peserta didik terhadap kegiatan membaca dan memperdalam pengetahuan, baik yang telah dipelajarinya di dalam kelas, ataupun yang belum pernah dipelajari sebelumnya
2. Perpustakaan dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri oleh peserta didik tanpa bimbingan guru secara langsung
3. Perpustakaan dapat mempercepat penguasaan teknik membaca
4. Perpustakaan dapat melatih peserta belajar pada arah tanggung jawab ilmiah
5. Perpustakaan dapat melatih perkembangan kemampuan bahasa peserta didik
6. Perpustakaan dapat membantu peserta didik dalam kelancaran tugas-tugas belajarnya
7. Perpustakaan dapat membantu guru dalam menemukan sumber-sumber pengajaran
8. Perpustakaan dapat membantu seluruh elemen pendidikan (civitas akademika) dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Fungsi Perpustakaaan
Di samping manfaat yang telah disebutkan di atas, perpustakaan memiliki fungsi sebagai berikut;
1. Fungsi edukatif. Perpustakaan akan menyediakan buku-buku dan sarana belajar yang disesuaikan dengan tingkat kurikulum unit lembaga yang menaungi perpustakaan tersebut. Dengan demikian perpustakaan secara tidak langsung akan menjadi sarana pendukung suksesnya tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh unit lembaga pendidikan tersebut
2. Fungsi informatif. Perpustakaan yang maju, tidak hanya menyediakan buku-buku sebagai koleksinya, akan tetapi lebih dari itu perpustakaan akan menyiapkan sumber informasi yang lain, seperti; majalah, surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, over head projector (OHP), slide projector, filmstrip projector, televisi, prabola, video tape projectoe, jaringan internet dan sebagainya, yang semuanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan dalam menelusuri informasi yang dibutuhkan
3. Fungsi tanggung jawab administratif. Proses pelayanan perpustakaan dikelola dengan pola administratif yang baik, dengan mementingkan disiplin yang tinggi, yang mengikat pada pustakawan, pengguna, pengelola dan penyelenggara unit pendidikan itu sendiri. Pola interaksi yang diterapkan adalah dengan menggunakan tata adminstrasi yang baik, seperti proses peminjaman, pengembalian dan sebagainya
4. Fungsi riset. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perpustakaan disamping berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sumber pengajaran, perpustakaan dapat juga digunakan sebagai tempat penelitian ilmiah
5. Fungsi rekreatif. Fungsi rekreatif yang dimaksudkan di sini, bukanlah rekreasi secara fisik, akan tetapi lebih mengarah pada psikologis. Sebagai contoh, seorang peserta didik yang merasa jenuh atau stres kemudian ia mengunjungi perpustakan dan membaca tentang tempat-tempat yang indah, bertemu dengan referensi yang selama ini dibutuhkan, atau bertemu dengan seseorang yang selama ini dicarinya, maka ia akan menemukan kembalai semangatnya.
Dasar-Dasar Pengelolaan Perpustakaan
Setelah menyadari pentingnya peran perpustakaan, baik sebagai sarana pelengkap pendidikan, maupun sebagai sumber belajar, maka di rasa perlu untuk mengetahui dasar-dasar pengelolaan perpustakaan. Pada prinsipnya pengelolaan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan bahan-bahan pustaka
Bahan-bahan pustaka adalah buku-buku, surat kabar, majalah, peta, globe, radio, tape recorder, kaset, disk, film slide projector, film strip projector dan sebagainya pengadaan bahan-bahan pustaka bisa diperoleh dengan cara pembelian , hadiah dari perseorangan atau badan usaha atau instansi terkait, pinjaman dari perseorangan atau lembaga terkait, tukar menukar dengan perpustakaan lain, dan cara lain yang dibenarkan dalam etika ilmu pengetahuan. Semakin banyak koleksi bahan pustaka, akan semakin tinggi kualitas perpustakaan itu sendiri. Bahan pustaka yang telah menjadi milik sebuah perpustakaan harus diinventarisir kemudian distempel dengan stempel perpustakaan tersebut, kemudian diberi kode atau nomor inventaris. Seluruh aset pustaka memerlukan perawatan yang teratur, bersistem, dan bersinambungan.
2. Kalasifikasi
Klasifikasi dalam hal ini adalah proses memiliih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan atau bahan pustaka lainnya atas dasar tertentu serta diletakkan secara bersama-sama di suatu tempat. klasifikasi sangat penting untuk mempermudah pengguna, pustakawan, dan guru dalam menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan. Pengklasifikasian bisa berdasarkan: abjad nama pengarang, subjek, abjad judul buku, kegunaan buku, nama penerbit, bentuk fisik, subjek isi buku, dan bahasa. Pengklasifikasian yang paling sering digunakan dalam perpustakaan lembaga pendidikan adalah dengan sestem subyek.
3. Katalogisasi
Katalogisasi adalah suatu proses mengkatalog bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Katalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap (komprehensif) dari masing-masing koleksi perpustakaan. Keterangan yang tertera dalam katalog adalah judul buku, nama pengarang, edisi atau jilid (kalau ada), kota penerbitan, nama penerbit, tahun terbit, jumlah eksemplar, dan sebagainya. Daftar katalog tersimpan dalam almari khusu katalog , atau kalau memungkinkan dengan menggunakan sistem katalog komputer dengan memakian sistem perangkat lunak DBMS (Data Base Management System) dan sebagainya. .
4. Pengaturan dan Pemeliharaan Bahan Pustaka
Pengaturan berarti penyusunan dan penyimpanan bahan pustaka, sehingga memudahkan pengambilan dan pengembaliannya. Untuk mempermudah pengaturan, maka setiap bahan pustaka harus dilengkapi dengan label atau nomor seri, kartu katalog beserta kantongnya, dan slip tanggal.
Pemeliharan berarti menjaga keberadaan koleksi bahan pustaka agar tetap utuh, tidak rusak, tidak kotor, tidak hilang, tersusun rapi di tempatnya masing-masing, serta diusahakan untuk selalu bertambah. Perbaikan juga berarti memperbaiki koleksi bahan pustaka yang rusak, mengganti yang hilang serta meperbanyak jumlah eksemplarnya. .
5. Pelayanan pengguna perpustakaan
Pelayanan merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka. pelayanan pengguna perpustakaan meliputi :
a. pelayanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan, serta pembuatan statestik pengunjung . Daftar koleksi yang di pinjam dan dikembalikan dicatat oleh pustakawan bagian sirkulasi dalam buku tertentu atau dalam sistem komputerisasi .
b. Pelayanan referensi. Pelayanan referensi mengacu pada pelayanan informasi dan pemberian bimbingan belajar. Pelayanan informasi meliputi hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan yang tidak terjangkau dalam tata kerja pegawai sirkulasi. sedangkan pelayanan pemberian bimbingan belajar adalah kegiatan membimbing pengguna perpustakan dalam memahami referensi yang digunakan. Layanan bimbingan belajar biasanya dibutuhkan dalam perpustakaan untuk lembaga pendidikan dasar dan menengah.
Kegiatan pokok pelayanan referensi adalah;
(1) Memberikan informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakaan itu sendiri, maupun mengenai Unit pelayanan referensi
(2) Memberikan informasi yang bersifat khusus yang memerlukan koleksi referensi atau tentang jaringan kerjasama perpustakaan tersebut dengan perpustakaan lain
(3) Memberikan bantuan ditemukannya informasi yang dibutuhkan pengunjung
(4) Memberikan bantuan pengarahan pada pengunjung yang membutuhkan
(5) Memberikan bimbingan belajar kalau dibutuhkan
Pelayanan perpustkaan bisa bersifat terbuka, yakni pengunjung bebas masuk pada ruang koleksi dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan (tata pajan), atau dengan sistem tetutup, artinya pengunjung tidak diperkenankan masuk dan hanya menyebutkan buku yang diinginkan, sedangkan yang mengambil adalah petugas perpustakaan.
c. Tata tertib perpustakaan. Untuk kelancaran pelayanan sirkulasi dan referensi, perpustakaan hendaknya menerbitkan tata tertib yang dapat dijadikan pedoman oleh setiap penggunanya. Tata tertib yang baik biasanya meliputi; sifat dan status perpustakaan, keanggotaan perpustakaan, bahan-bahan pustaka yang ada, sanksi bagi pelanggar tata tertib, iuran anggota (kalau ada), sistem penyelenggaraan, dan jadwa (waktu) pelayanan.
6. Penyediaan perlengkapan perpustakaan
Dalam penyelenggaraannya, perpustakaan memerlukan ruang khusu beserta segala perlengkapan yang dibutuhkan. Perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan tersebut antara lain adalah ;
a. Ruang Perpustakaan. Ruang perpustakaan boleh di-design seperti ruang kelas atau bentuk lain. Hal yang perlu diperhatikan adalah luas ruang perpustakaan harus disesuaikan dengan jumlah pelanggan perpustakaan itu sendiri. Ukuran ruang perpustakaan untuk SD adalah 1 m2 : 7 murid, SLTP 1 m2 : 4 siswa, SLTA dan umum 1 m2 : 3. Ukuran-ukuran tersebut adalah ukuran maksimal. Penyediaan ruang perpustakaan sebaiknya harus memperhatikan beberapa hal :
(1) Gedung perpustakaan berdekatan dengan ruang-ruang belajar, atau kalu mungkin di pusat kampus atau lembaga yang menaunginya
(2) Berdekatan dengan lokasi parkir, jauh dari kebisingan, mudah dicapai oleh kendaraan pengangkut buku, aman dari kebakaran dan banjir serta pencurian, dan mudah diperluas sewaktu-waktu.
(3) Terletak pada arus lalu lintas manusia agar faktor aksibilitas dapat dicapai setinggi-tingginya, teapi hindarkanlah menjadi lalu lintas manusia
b. Peralatan perpustakaan. Peralatan tersebut meliputi peralatan habis pakai seperti potlot, potlot warna, buku catatan, blangko surat, kartu anggota, catatan sirkulasi buku, dan sebagainya, demikian juga perlatan yang sifatnya tahan lama seperti mesin ketik, komputer, jam dinding, dan sebaginya.
c. Perlengkapan perpustakaan. Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain adalah rak buku, rak surat kabar, rak majalah, gambar-gambar besar, meja kursi, lemari katalog, kereta buku, papan displayn (tempat memamerkan buku-buku baru), dan lain-lain.
7. Pengangkatan petugas perpustakaan.
Untuk kelancaran penyelenggaraan perpustakaan, maka perlu ditunjuk petugas perpustakaan yang terdiri dari;
a. Kepala perpustakaan, yang bertugas mengorganisir kegiatan perpustakaan
b. Staf perpustakaan, yang bertugas melaksanakan program kerja yang telah disusun oleh kepala perpustakaan. Staf perpustaklaan setidaknya terdiri dari petugas pelayanan teknis atau processing, petugas pelayanan pembaca, petugas tata usaha, dan satuan pengamanan (Sat-Pam). seluruh petugas perpustakaan harus memenuhi kreteria; memiliki pengetahuan bidang perpustakaan, memiliki pengetahuan bidang pendidikan, memiliki minat terhadap pengembangan perpustakaan, suka bekerja keras, tekun, dan teliti, serta terampil dalam mengelola perpustakaan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka lembaga penyelenggara perpustakaan senatiasa mengadakan pembinaan kemampuan dan pembinaan moral kerja petugas perpustakaan.

Analisis Pelaksanaan Kegiatan Perpustakaan di MA. Miftahul Ulum Sumberjati
Sejak tahun pelajaran 2001-2002, MA Miftahul Ulum telah berhasil memberikan layanan perpustakaan pada segenap stakeholders-nya. Hal ini merupakan langkah maju, mengingat di usianya yang sangat dini, MA Miftahul Ulum telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan siswa dan guru dalam bidang pengembangan sumber belajar yaitu perpustakaan.
Pengadaan bahan pustaka, pada awal pendirianya dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah (RAPBM). Namun sejak tahun pelajaran 2003-2004 pengelolaan perpustakaan diserahkan kepada bagian khusus yang diangkat oleh kepala madrasah melalui persetujuan ketua yayasan. Berdasarkan aturan yang baru tersebut pengelolaan perpustakaan bersifat independen. Meskipun demikian kepala perpustakaan diwajibkan memberikan laporan tahunan kepada kepala madrasah dengan tembusan disampaikan kepada ketua yayasan.
Sikap independen tersebut sengaja diberikan untuk memberikan ruang gerak yang lebar pada pengelola perpustakaan dalam melaknakan kegiatanya, meskipun tentu saja dalam perencanaan kerjanya para pengelola perpustakaan harus melakukan kordinasi dengan kepala madrasah dan fihak yayasan, serta diwajibkan memberikan laporan tertulis kepada kepala madrasah sedikitnya setiap tahun pelajaran untuk dievaluasi efektifitas dan efisiensi kerjanya.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, perpustakaan dipmnpin oleh kepala perpustakaan dan dibantu oleh beberapa staf dengan rincian tugas-tugas pokok sebagai berikut:
1. Membuat analisis kebutuhan bahan pustaka yang relevan
2. Menginventarisir bahan-bahan pustaka yang dimiliki
3. Membuat katalog bahan pustaka
4. Merancang tata cara pemanfaatan bahan pustaka
5. Melayani guru, siswa dalam peminjaman bahan pustaka
6. Mengelola keuangan perpustakaan
7. Melayani pengunjung setiap berkunjung ke perpustakaan
8. Merawat dan menjaga keamanan bahan pustaka dalam perpustakaan yang menjadi koleksi perpustakaan
9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain
10. Membuat laporan
Pada dasarnya pengelolaan perpustakaan MA. Miftahul Ulum sudah berjalan dengan baik, namun demikian ada beberapa hal yang masih perlu pengembangan di waktu yang akan datang. Beberapa langkah yang dapat diambil dalam rangka pengembangan tersebut anatara lain adalah:
1. Pengadaan sumber daya manusia (pengelola perpustakaan) yang memiliki kualifikasi keilmuan yang relevan dengan bidang kepustakaan. Hal ini bis ditempuh dengan beberapa cara antara lain:
a. Merekrut karyawan baru yang memiliki kualifikasi tersebut di atas
b. Mengembangkan skill karyawan yang ada dengan tugas belajar, magang dan pencangkokan
c. Mengadakan pelatihan kepustakaan pada karyawan dengan tutor yang ahli di bidang perpustakaan
d. Melakukan studi banding ke perpustakaan lain yang sudah maju
2. Pengadaan bahan pustaka yang lebih variatif. Hal ini bisa ditempuh dengan cara:
a. Membuat anggaran tetap penambhan bahan pustaka
b. Bekerja sama dengan beberpa instansi untuk mendapatkan tambahan koleksi bahan pustaka
c. Membuat jaringan kerja dengan beberpa penerbit untuk mendapatkan informasi buku-buku terbaru
3. Peningkatan kesejahteraan karyawan untuk meningkatkan produktifitas kerja
Penutup
Perpustakaan yang dikonotasikan sebagai sarana pendidikan yang erat kaitannya dengan buku-buku dan sumber pembelajaran, terasa amat penting keberadaannya. Oleh karena itu sebuah institusi pendidikan akan merasa sangat sulit dalam memacu semangat belajaar peserta didiknya, tanpa dukungan dari keberadaan perpustakaan yang memadai.
Bagi sebagian (mungkin kebanyakan) lembaga pendidikan, pengadaan sarana perpustakaan, bukanlah merupakan hal yang mudah. Hal itu dikarenakan pengadaan perpustakaan memerlukan dana yang tidak sedikit serta sumber daya manusia yang handal sebagai pengelolanya. Oleh karena iti, menjadi tugas kita semua untuk memikirkan keberlangsungan kegiatan kependidikan yang disertai dengan pemenuhan sarananya, termasuk didalamnya adalah perpustakaan.
Madrasah Aliyah Miftahul Ulum adalah termasuk lembaga pendidikan menengah yang menyadari pentingnya perpustakaan dalam sistem pendidikannya. Oleh karena itu sejak tahun pelajaran 2001 lembaga tersebut telah membuka layanan perpustakaan untuk mengembangkan keilmuan para stakeholders-nya.
Tulisan ini adalah diskripsi singkat tentang langkah-langkah dasar pengelolan perpustakaan. Dengan demikian penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dalm khzanah keilmuan, seta dapat menjadi kontribusi bagi pengelola perpustakaan MA. Miftahul Ulum Sumberjati dalam pengambilan kebijakan ke depan.

Sumber : http://mamusumberjati.blogspot.com/2010/05/perpustakaan-sebagai-sumber-belajar.html

Selasa, 08 Desember 2015

Pengenalan Bahan Bacaan

KOLEKSI BAHAN BACAAN
Koleksi bahan bacaan adalah semua bahan sumber maklumat bercetak yangdiselenggara dan disimpan di Pusat Sumber Sekolah untuk digunakan olehpelajar dan guru. Koleksi bahan bacaan boleh diklasifikasikan kepada beberapakategori, antaranya adalah :
  1. Buku Fiksyen
  2. Buku Bukan Fiksyen ( Pinjaman )
  3. Buku Bukan Fiksyen ( Rujukan )
  4. Bahan Terbitan Berkala.
  5. Bahan khusus.
BUKU FIKSYEN
Buku fiksyen merupakan karya sastera yang diterbitkan daripada rekaan atau khayalan seseorang pengarang. Buku fiksyen dapat diklasifikasikan mengikutbahasa, antaranya :
  1. Buku Fiksyen Melayu
  2. Buku Fiksyen Inggeris
  3. Buku Fiksyen Cina
  4. Buku Fiksyen Tamil
  5. Buku Fiksyen Arab
Kebiasaannya cerita- cerita yang terdapat dalam buku-buku fiksyen adalah :
  1. Cerita Sains
  2. Cerita Nasihat
  3. Cerita Dongeng
  4. Cerita Khayalan
  5. Cerita Binatang
  6. Cerita Rakyat
BUKU BUKAN FIKSYEN
Buku bukan fiksyen terdiri daripada buku bukan fiksyen untuk pinjaman danbuku bukan fiksyen untuk rujukan. Buku bukan fiksyen pinjaman merupakanbuku-buku bukan fiksyen yang diberi pinjam kepada pengguna. Buku bukanfiksyen rujukan adalah buku-buku yang digunakan untuk rujukan sahaja dantidak dibenarkan dipinjam oleh pengguna. Semua buku bukan fiksyen dikelas dibawa sepuluh bidang utama iaitu :
  1. Karya am
  2. Falsafah
  3. Agama
  4. Sains Kemasyarakatan
  5. Bahasa
  6. Sains Tulen
  7. Teknologi
  8. Kesenian
  9. Kesusasteraan
  10. Sejarah & Geografi
BUKU RUJUKAN
Buku-buku rujukan bukanlah buku untuk dibaca berterusan tetapi khas untukmencari maklumat tentang sesuatu perkara, antaranya maklumat tentangmakna perkataan, sesuatu kejadian, peristiwa, berita, fakta, butiran tentangtempat, data dan sebagainya. Buku rujukan terdiri daripada :
  1. Buku Rujukan Umum
  2. Buku Rujukan Am
  3. Buku Rujukan Khusus
  4. Bahan Khusus
BUKU RUJUKAN UMUM
Buku rujukan umum merupakan buku-buku bacaan tambahan serta memenuhikeperluan-keperluan pengajaran dan pembelajaran pelajar, berkaitan denganmata pelajaran-mata pelajaran yang diajar di sekolah dan memenuhi kehendakkurikulum. Buku rujukan umum terdiri daripada buku-buku ilmiah.
BUKU RUJUKAN AM
Buku-buku rujukan am memberi maklumat umum dan berguna untuk semuaorang. Ia berguna untuk rujukan cepat tetapi tidak begitu mendalam. Diantara buku rujukan am adalah :
  1. Almanak
  2. Atlas
  3. Direktori
  4. Ensiklopedia umum
  5. Gazetir
  6. Kamus umum
BUKU RUJUKAN KHUSUS
Buku-buku rujukan khusus memberi maklumat semasa secara terperinci,mendalam dan khusus untuk pengguna-pengguna tertentu sahaja. Iamengandungi maklumat terperinci mengenai satu cabang ilmu sahaja. Diantara buku rujukan khusus adalah :
  1. Abstrak
  2. Bibliografi khas
  3. Biografi Individu
  4. Ensiklopedia Khusus
  5. Buku Glosari
  6. Buku Indeks
  7. Buku Istilah
  8. Kamus khusus
BAHAN KHUSUS
Bahan khusus merupakan bahan yang diterbitkan berdasarkan sesuatu perkaraatau bidang khusus. Di antara bahan khusus adalah :
  1. Kertas Seminar
  2. Pekeliling
  3. Tesis
  4. Maklumat perangkaan
KOLEKSI BUKU MALAYSIANA
Koleksi buku Malaysiana terdiri daripada buku-buku yang diterbitkan di Malaysia, ditulis oleh warga Malaysia, mengenai Malaysia sama ada diterbitkan di dalam atau di luar Malaysia.
KOLEKSI BUKU NADIR
Koleksi buku nadir terdiri daripada buku-buku lama yang diterbitkan sebelum1900 atau terbitan yang jarang atau sukar didapati.
BAHAN TERBITAN BERKALA
Bahan Terbitan Berkala merupakan bahan yang diterbitkan secara berkala ataubersiri. Bahan-bahan ini mungkin diterbitkan seminggu sekali, sebulan sekali,setahun sekali atau mengikut jangka masa tertentu. Di antara bahan terbitanberkala adalah :
  1. Buletin
  2. Jurnal
  3. Laporan Tahunan
  4. Majalah
  5. Risalah
  6. Surat khabar
ABSTRAK
Abstrak adalah satu penerbitan yang merupakan sesuatu perwakilan yang lepas dan ringkasan tentang isi kandungan sesuatu dokumen serta mengikut gayapenulisan yang sama dengan dokumen yang asal. Abstrak digunakan adalah untuk membantu pembaca :
  1. Menilai isi kandungan sesuatu dokumen dan potensi kesesuaiannya.
  2. Membuat nota dan catatan yang berkesan
  3. Tentang bahan semasa.
  4. Dalam penyampaian laporan.
  5. Dalam pemilihan dokumen yang sesuai dan mengumpulan maklumat yang dikehendaki
ALMANAK
Almanak merupakan koleksi pelbagai fakta dan maklumat perangkaan. Ia jugamerupakan kalender tahunan yang mengandungi senarai haribulan denganmaklumat lain seperti terbit dan masuk matahari, air pasang surut, peredaranbulan dan ramalan cuaca. Almanak digunakan untuk mendapatkan maklumatperangkaan atau fakta mengenai bidang-bidang tertentu dengan cepat danmendalam.contoh almanak
BIBLIOGRAFI
Bibliografi merupakan satu senarai nama buku atau daftar penerbitan bercetakyang disusun mengikut nama pengarang, judul atau subjek dan disusun dalamsusunan berabjad. Ia terdapat dibahagian akhiran sesebuah bahan penerbitanbercetak. Bibliografi mengandungi judul buku, nama pengarang, tempat dan tahun diterbitkan.
Bibliografi dapat dibahagikan kepada dua jenis iaitu :
  1. Bibliografi di bahagian akhiran buku.
  2. Bibliografi jilid khas atau buku.
Tujuan menggunakan Bibliografi adalah untuk :
  1. Memudahkan pembaca mencari buku rujukan lain yang berkaitan denganisi kandungan buku yang telah dibaca.
  2. Menggalakkan pembaca membuat rujukan tambahan
  3. Untuk memudahkan pengguna mencari maklumat yang diperlukan tanpamengetahui dengan lengkap setiap butiran tentang sesuatu bahan.
BIOGRAFI
Biografi adalah buku yang mengandungi koleksi maklumat mengenai riwayathidup individu. Tujuan menggunakan buku biografi adalah :· Untuk mendapatkan maklumat tentang seseorang tokoh dengan lebihmendalam sama ada yang masih hidup atau meninggal dunia.contoh biografi
ENSIKLOPEDIA
Ensiklopedia merupakan bahan rujukan yang memuatkan maklumat luastentang semua cabang ilmu pengetahuan yang pada umumnya disusunmengikut abjad. Ensiklopedia memuatkan semua tajuk tentang peristiwa ataufakta dan mampu menjawab persoalan tentang apa, bila, siapa, di mana,mengapa dan bagaimana kecuali hal-hal yang bersifat mutakhir.Penghuraiannya jelas dan kadang-kadang ia dilengkapi gambar-gambar danilustrasi bergambar untuk menjelaskan lagi maksud yang hendak disampaikan.
Ensiklopedia terbahagi kepada dua jenis iaitu :
  1. Ensiklopedia umum - Ia terdiri daripada beberapa jilid yang mengandungi maklumat am tentangperkara atau bidang tertentu.
  2. Ensiklopedia Khusus - Ia terdiri daripada satu jilid atau beberapa jilid dan mengandungiketerangan yang lebih khusus dan mendalam bagi satu-satu perkara atau bidang yang berkenaan.
Tujuan menggunakan ensiklopedia adalah :· Untuk mendapatkan gambaran umum tentang sesuatu perkara atau topikdengan merujuk ensiklopedia umum.· Untuk mendapatan maklumat mendalam tentang sesuatu perkara atautopik dengan merujuk ensiklopedia khusus.
GAZETIR
Buku gazetir memberi maklumat geografi dan data mengenai tempat-tempatatau lokasi. Ia tidak memberi definisi istilah-istilah geografi. Selain daripadamaklumat geografi ia juga menyediakan maklumat berkenaan sejarah,perangkaan, kebudayaan dan fakta-fakta yang lain mengenai tempat-tempat.Gazetir disusun mengikut abjad. Tujuan menggunakan gazetirGazetir digunakan untuk mencari maklumat geografi, sejarah dan ekonomisesuatu tempat.
GLOSARI
Glosari merupakan satu senarai keterangan tentang istilah atau perkataantertentu mengikut tajuk atau bidang berserta takrifnya yang disusun menurut abjad, khusus bagi sesuatu bidang pengetahuan.
Terdapat dua jenis glosari iaitu:
  1. Glosari yang terdapat pada halaman glosari di bahagian akhiran buku bagibuku bukan fiksyen.
  2. Buku Glosari, sebuah buku khas yang menerangkan maksud perkataanperkataan tertentu dalam bidang-bidang tertentu.
Tujuan menggunakan glosari
  1. Glosari memudahkan seseorang pembaca memahami maksud sesuatuperkataan atau istilah yang kurang jelas.
  2. Ia juga mempercepatkan pencarian maklumat yang tepat supaya pembacadapat memahami isi kandungan sesuatu buku tanpa merujuk kepadakamus.Glosari khusus untuk Teknologi Maklumat
INDEKS
Satu senarai petunjuk yang disusun secara berabjad mengenai sesuatumaklumat seperti perkataan atau topik.
Tujuan Indeks
  1. Memudahkan pembaca mengesan maklumat tertentu di dalam sesebuah buku yang dibaca.
  2. Memudahkan pembaca merujuk di mana maklumat tertentu didapati.
Jenis-jenis Indeks
  1. Indeks di bahagian akhir buku.
  2. Indeks Jilid Khas.
ISTILAH
Perkataan yang mempunyai makna yang khas dalam sesuatu bidang ilmupengetahuan.Tujuan menggunakan istilah :
  1. Untuk mendapatkan ejaan yang betul.
  2. Untuk membuat terjemahan.
  3. Untuk ketepatan penggunaan perkataan.
Jenis Istilah·
Halaman Istilah.
Halaman Istilah biasanya terdapat di bahagian akhiran buku.·
Buku Istilah.
Buku Istilah merupakan buku khusus tentang sesuatu istilah dalam bidangtertentu.
KAMUS
Kamus merupakan buku koleksi perkataan dan maklumat tentang perkataanseperti definisi, makna , asal-usul, sebutan, sukukata, tatabahasa,penggunaan, dan kedudukan semasa dalam susunan berabjad.Kamus terdiri daripada beberapa jenis, antaranya adalah :a. Kamus umum ialah kamus biasa yang mengandungi maklumatseperti :- Makna sesuatu perkataan- Cara menggunakan perkataan- Ejaan yang betulb. Kamus TerjemahanKamus jenis ini hanya memberi makna sesuatu perkataan dalamsatu bahasa ke bahasa yang lain.c. Kamus Perkara Khas ( Kamus khusus )Kamus ini memberi maklumat yang terperinci mengenai sesuatuperkataan dalam sesuatu bidang tertentu. Tujuan menggunakan kamus adalah :
  1. Untuk mencari makna atau definisi perkataan .
  2. Untuk mengetahui asal-usul perkataan.
  3. Untuk mengetahui bagaimana sesuatu perkataan disebut.
  4. Untuk mengetahui jenis perkataan.
  5. Untuk menunjukkan cara menggunakan perkataan.
  6. Untuk mengetahui ejaan yang betul.
sumberhttp://pss-smkrahmat.blogspot.com/2010/05/mengenali-bahan-bacaan.html

Selasa, 01 Desember 2015

Definisi Kepemimpinan

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Miftah Thoha (1998:1) mengemukakan bahwa “ Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian bias ditentukan oleh kepemimpinan “.Pengertian tersebut menjelaskan kepada kita bahwa keberhasilan organisasi dalam menjalankan programnya didukung oleh kepemimpinan yang baik pula.Oleh karena itu, kepemimpinan yang baik harus mampu dipahami dan diterapkan secara baik dalam diri pemimpin.
Kepemimpinan dalam bahasa Indonesia merupakan asal kata dari pemimpin yang diberi imbuhan ke-an.Mahmud M.Hanafi (2011:316) mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok.
G.R Terry (2008:152) mengungkapkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk bekerja sama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan mereka.
Ordway Tead memberikan rumusan Leadership is the activity influencing people to cooperate some good which they come to find desirable.
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan (Wursanto;2003:196).Hal ini senada dikemukakan oleh Slamet Santosa (2004:44) yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai usaha mempengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yang telah disepakati.Menurut Goestch dan Davis (1994:192) kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atas melampaui tujuan organisasi .” Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang guna mencapai tujuan organisasi.
Ngalim Purwanto (1993:26) mengartikan kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi,suatu seni pembinaan kelompok orang-orang tertentu,biasanya melalui human relation dan motivasi yang tepat sehingga tanpa adanya rasa takut mereka mau bekerja sama dan membanting tulang memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama (Hemphill & Coons,1957:7)
Kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hak untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok (Janda,1960:358).
Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui proses komunikasi,ke arah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu (Tannenbaum,Weschler & Massarik,1961:24).
Kepemimpinan adalah interaksi antarmanusia dimana salah satunya menyajikan satu jenis informasi tertentu sedemikian rupa sehingga yang lain yakin bahwa hasilnya akan lebih baik jika ia berprilaku sesuai dengan cara-cara yang dianjurkan atau diharapkan (Jacobs,1970:232).
Pengertian Kepemimpinan, Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Pemimpin yang baik merupakan seseoran manajer yang efektif yang harus memiliki kualitas dan kemampuan pimpinan yang baik. Pemimpin yang baik juga harus dapat menyesuaikan dan mengmbangkan diri sendiri dan mampu menguasai serta mengarahkan dan mengembangkan pengaruh orang lain.
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
- Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
- Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
- Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
- Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

Dalam suatu organisasi , kepemimpinan merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan percapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Factor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan sebagai berikut :
a.Pendayagunaan Pengaruh.
b.Hubungan Antar Manusia.
c.Proses Komunikasi.
d.Pencapaian Suatu Tujuan.

Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :
1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan.
2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya.
3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan.
4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin.
            Dari beberapa pengertian di atas maka pada hakikatnya kepemimpinan adalah kemampuanseseorang untuk membimbing ,mempengaruhi,menggerakkan dan memberikan contoh terhadap prilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Tipe-tipe & Teori Kepemimpinan
Dalam berorganisasi tentu kita mempunyai seorang pemimpin, dan tentunya mempunyai cara kepemimpinan yang khas. Berikut tipe-tipe kepemimpinan tersebut.
Tipe-tipe Kepemimpinan
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
- Tipe pemimpin otokratis
- Tipe pemimpin militeristik
- Tipe pemimpin paternalistis
- Tipe pemimpin karismatis
- Tipe pomimpin demokratis

1. Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.Selalu bergantung pada kekuasaan formal
Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2. Tipe Kepemimpinan Militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Sonang kepada formalitas yang berlebihan
Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
Tidak mau menerima kritik dari bawahanMenggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe Pemimpin Paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
Bersikap terlalu melindungi bawahanJarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

Teori-teori Kepemimpinan
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
           v DAFTAR PUSTAKA
Manulang,M.2012.DASAR-DASAR MANAJEMEN.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.
Usman,Husaini.2012.MANAJEMEN: Teori,Praktek, dan Riset Pendidikan Edisi 4.Jakarta:Bumi Askara.
Ashar,S.M.2008.PSIKOLOGI INDUSTRI dan ORGANISASI.Jakarta:Unversitas Indonesia.
Sarlito,W.S.2005.PSIKOLOGI SOSIAL:Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan.Jakarta.Balai Pustaka.

Minggu, 22 November 2015

Pendahuluan dan Rumusan Masalah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
      Setiap penelitian yang akan dimulai pastilah membutuhkan sebuah rangsangan pikiran yang akan dilakukan peneliti. Jika tidak, si peneliti pastinya akan mengalami kesulitan untuk memulainya.  Penelitian terbagi menjadi dua bagian,yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian juga memiliki objek – objek yang berbeda , tergantung pada topic dan tema yang diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu soaila atau ilmu pasti. Oleh karena itulah diperlukan sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian,tipe penelitian seperti apa yang akan kita lakukan,metode penelitian apa yang akan digunakan,variable penelitian seperti apa yang akan kita lakukan.
      Proposal penelitian atau laporan penilitian, baik penelitian akademik (skripsi, tesis dan disertasi), maupun penelitian kompetitif dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan suatu lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui hasilnya. Hal-hal yang harus ada dalam proposal adalah yakni latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, tinjauan pustaka, prosedur penelitian atau metodologi, dan organisasi kerangka atau sistematika. Sebelumnya semua itu, harus ditulis dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.
      Menulis laporan penelitian sering kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
      Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada aturan yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau jumlah halaman), maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan masih ada, teruskan menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan memaksa terus menulis kalau bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan jangan berhenti selagi bahan masih ada, nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak bolongnya.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari penelitian ?
2.      Apa sajakah macam-macam dari penelitian ?
2.   Apakah pengertian dari pendahuluan penelitian ?
3.   Apakah pengertian dari batasan masalah penelitian ?
4.   Apakah pengertian dari rumusan masalah penelitian ?
5.   Apakah pengertian dari tujuan penelitian ?
6.   Apa sajakah prosedur yang digunakan dalam penelitian ?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari penelitian.
2.      Untuk mengetahui macam-macam penelitian.
3.      Untuk mengetahui pengertian dari pendahuluan penelitian.
4.      Untuk mengetahui batasan masalah dari penelitian.
5.      Untuk mengetahui rumusan masalah dari penelitian.
6.      Untuk mengetahui tujuan dari penelitian.
7.      Untuk mengetahui prosedur penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian  Penelitian
     Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang di lakukan secara teliti dan keritis dalam mencari fakta - fakta atau prinsip – prinsip dengan menggunakan langkah –langkah tertentu. Dalam mencari fakta – fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban yang ilmiah dalam suatu masalah.
Beberapa pakar lain, memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
·         David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta – fakta.
·         J Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang di jalankan untuk memperoleh fakta – fakta atau prinsip – prinsip dengan sabar, hati – hati, serta sistematis.
·         Pengartian penelitian menurut kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu suatu penyelidikan yang dilakukan secara berhati – hati untuk memperoleh informasi yang benar.
     Kadang – kadang orang menyamakan pengertian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannnya penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,mengembangakan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip – prinsip, teori – teori yang disusun secara sistematis melalui proses sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif – iduktif di dalam memcahkan suatu masalah.

2.2.  Macam – macam Penelitian
     Penelitian adalah suatu usaha untuk menjelaskan sebuah gejala dengan cara menghubungkan berbagai variabel berdasarkan kaidah tertentu dalam kaidah ilmu pengetahuan. Tujuan diadakannya sebuah penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi ilmu pengetahuan agar menjadi tahu dan benar adanya akan sesuatu hal yang sulit untuk di mengerti. Penelitian berawal dari rasa keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu.
     Untuk mencari tahu sebuah penelitian, seseorang harus tahu dan mengenal terlebih dahulu tentang penelitian dan macam – macam penelitian yang pada umumnya sering di pakai. Untuk menjadi seseorang peneliti tidak harus selalu mengikuti proses dan prosedur yang tertentu, akan tetapi untuk mengetahui ilmu pengetahuan (sains), seseorang harus mengikuti proses, prosedur dan kaidah tertentu.
     Penelitian secara garis besar terbagi menjadi dua macam, yaitu penelitian secara kualitatif dan penelitian secara kuantitatif. Dua macam penelitian ini yang kemudian menurun menjadi bermacam – macam penelitian seperti misalnya penelitian ekonomi, penelitian social, penelitian tentang suatu objek tertentu dan sebagainya.
·         Penelitian Kuantitatif
     Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menghitung jumlah banyaknya suatu objek yang ditelitinya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar – benar focus terhadap suatu permalahan saja.
     Penelitian kuantitatif ada bermacam – macam. Umumnya penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang ilmu eksak atau ilmu pasti (sains). Tujuan dari teori penelitian kuantitatif adalah untuk menguji penelitian teori sebelumnya atau yang sudah ada.
     Salah satu contoh penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang jumlah pendapatan atau hasil dari suatu daerah. Penelitian tersebut termasuk penelitian kuantitatif karena membutuhkan data-data yang sangat rill dan menghitung data-data yang pasti.
     Yang termasuk penelitian kuantitatif adalah : penelitian ekonomi, penelitian yang menggunakan prosedur, penelitian kependudukan dan penelitian yang menggunakan kaidah ilmiah yang sudah di tentukan.

·         Penelitian Kualitatif
     Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada mutu atau kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian kualitatif bersifat secara umum yaitu penelitian yang dilakukan dengan objek yang tidak terbatas dan tidak menggunakan metode ilmiah sebagai patokan.
     Penelitian kualitatif ada bermacam-macam. Umumnya, penelitian kualitatif objeknya bersifat non-eksak, seperti misalnya ilmu etika, ilmu bahasa dan adat istiadat.
     Contoh penelitian kualitatif adalah, ketika kita akan melakukan sebuah penelitian tentang suatu desa terhadap suatu penduduk yang tinggal di suatu tempat. Misalnya kita akan meneliti tentang ritual-ritual ghaib yang tidak masuk akal, maka penelitian itu akan membutuhkan batasan ilmiah, karena objek yang kita kaji memanglah jauh dari ilmiah.
     Yang termasuk pada bagian penelitian kualitatif adalah, penelitian social, penelitian budaya, penelitian agama dan lain sebagainya yang intinya tidak memerlukan prosedur ilmiah dan kaidah.

2.3.  Pendahuluan Penelitian
       Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah penelitian, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, dan (5) Manfaat Penelitian.
     Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai atau dipetani (meminjam istilah Direktur Bindiklat, Sumarna Suranapranata, Phd.).
     Sedangkan pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.
     Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, “Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
     Bagian pendahuluan memuat hal-hal yang berhubungan langsung dengan karangan. Bagaian pertama, dimulai dengan bab pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, metodologi, dan organisasi karangan. Bagaian kedua, bab landasan teori, ketiga, bab pembahasan (analisis), dan keempat simpulan.
     Ada beberapa hal tentang membuat kerangka penelitian paling sederhana.berikut beberapa bagian yang menjadi dasar pembuatan kerangka penelitian :
·         Latar Belakang Masalah
     Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa melakukan penelitian. Di dunia kriminal biasa disebut motif dan di dunia pendidikan biasa disebut motivasi yang menjadi alasan mahasiswa melakukan penelitian atau membuat karangan. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai pada hal-hal yang bersifat khusus. Jika digambarkan, latar belakang itu harus seperti piramida terbalik. Setelah sampai pada hal yang bersifat khusus harus memunculkan sebuah masalah secara global. Masalah tersebut merupakan topik atau pokok permasalahan dalam karangan tersebut.
·         Membuat dan membahas latar belakang masalah sebuah penelitian.
Apakah kita mengamati lingkungan sekitar kita ? ada hal kita ambil dari lingkungan dan kehidupan social yang sedang terjadi. Lalu kita mencari persamaan teoritisnya dengan membaca banyak referensi buku – buku yang berkaitan dengan objek penelitian yang akan kita lakukan. Kita menggabungkan apa yang tersaji dari teori – teori di buku – buku tersebut dengan kenyataan social yang kita liat.
     Hal tersebut bisa menjadi latar belakang masalah dari kerangka penelitian.  Kemudian, kita membuat sesuatu hal yang lebih fokus lagi tentang latar belakang maslah tersebut, jangan terlalu melebar dan menjadi hal yang sia -  sia. Sesuaikan saja kecakupan  hal – hal yang melibatkan penelitian tersebut.  Dari sini kita bisa membuat variabel – variabel sebuah penelitian. Kemudian kita tentukan metode yang pas untuk melalukan penelitian tersebut.

2.4.  Batasan Masalah Penelitian
     Membuat batasan masalah dalam kerangka penelitian meliputi hal – hal seperti jumlah responden yang akan kita teliti
     Agar tidak melebar, masalah penelitian perlu dibatasi. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, hasilnya pun akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah.

2.5.  Rumusan Masalah Penelitian
       Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Jawabannya diperoleh dari hasil analisis data.
     Kemudian yang harus diamati adalah wilayah penelitian. Biasanya dalam wilayah penelitian yang sifatnya sangat besar, bisa ditentukan dari beberapa kota, atau jika ingin ruang lingkup yang lebih kecil maka kita bisa membuatnya hanya di satu tempat. Misalnya saja, bagi teman – teman yang akan melakukan penelitian menyangkut skripsinya bisa membuat penelitiannya di satu kampus saja. Tujuannya agar lebih efisien dan fleksibel.

2.6.  Tujuan Penelitian
     Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan apa yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Oleh karena itulah manfaat penelitian ini dijadikan sebagai bagian dari kerangka penelitian. Untuk memulai tujuan penelitian ini bisa diambil dari objek dan variabel penelitian dan dijadikan bagian dari kerangka penelitian. Selain itu,tujuan penelitian juga dimaksudkan untuk memfokuskan objek penelitian kita tidak menyimpang. Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.
     Kemudian dapat dilihat dari tujuan penelitian tersebut,  manfaat yang akan (objek yang akan diteliti) manfaat penelitian juga menjadi bagian dari dasar kerangka penelitian. Karena dengan begitu, kita bisa mengkaji sebuah ilmu baru,dan memberikannya kepada para kalangan akademis untuk dijadikan sebagai bahan referensi. Selain itu dengan mengambil dari manfaat penelitian sebelumnya, kita juga membuat sebuah penelitian baru,dan juga menemukan hasil baru.

2.7.  Prosedur penelitian
     Metodologi merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam menyimpulkan data). Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selama penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup: (1) metode yang digunakan dalam penelitian; (2) sumber data; (3) cara mengambil data; (4) cara menganalisis data, dan (5) cara menyimpulkan/membuat simpulan.
Contoh :
a.      Metode
Penelitian ini penelitian kualitatif yang memerlukan data berupa kata tertulis, data lisan, dan prilaku yang dapat diamati. Untuk mendapatkan hal itu, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

b.      Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri atas dua jenis, yakni person and paperPerson adalah orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf. Yang dimaksud dengan huruf di sini dokumen atau tulisan yang berupa karya ilmiah, baik artikel, makalah, maupun laporan-laporan.

c.       Populasi dan Sampel
·         Populasi
Populasi penelitian ini, yakni semua pemuda Pangkalan dan Paniis yang jenjang pendidikannya SMA ke atas. Populasi ini cukup homogen karena mereka bisa dikatakan sudah cukup dewasa dan memahami organisasi.
·         Sampel
Sehubungan banyaknya populasi, penelitian ini memerlukan pengambilan sampel. Adapun cara pengambilan sampel yang akan digunakan, yakni sampel wilayah atau area probability sample. “Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.” Yang dimaksud wilayah di sini bagian-bagian tempat nongkrong pemuda Pangkalan dan Paniis. Dari setiap tempat nongkrong tersebut di ambil satu orang pemuda sebagai subjek penelitian.

d.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini penulis menggunakan dua cara. Pertama, dengan cara mengadakan interviu terpimpin yang dilakukan dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksudkan dalam interviu terstruktur. Data yang diperoleh dari interviu terpimpin dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Kedua, dengan cara studi dokumentasi. “Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.” Yang di maksud dokumentasi di sini adalah data-data organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna di wilayah Pangkalan dan Paniis. Data ini diperuntukan menjawab pertanyaan yang telah di ajukan.

e.       Teknik/Cara Penganalisisan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni data hasil interviu terpimpin dan data hasil studi  dokumentasi dari arsip tertulis administrasi Karang Taruna. Data-data tersebut merupakan data kualitatif maka penganalisaannya harus menggunakan konsep dasar analisis data kualitatif. “Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengategorikannya.” Sesuai dengan konsep di atas, maka langkah-langkah analisis data yang akan ditempuh ialah sebagai berikut:
1.      Data yang diperoleh dari interviu terpimpin agar dapat dipakai menjawab pertanyaan penelitian, dianalisis dengan cara diurutkan, dikelompokkan, dan dikategorikan dengan teknik tabulasi.
2.      Data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi agar dapat dipakai menjawab pertanyaan juga, dianalisis dengan cara dikelompokkan, dikategorikan, dan dikomentari berdasarkan teori structural.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
      Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
      Penelitian adalah suatu usaha untuk menjelaskan sebuah gejala dengan cara menghubungkan berbagai variabel berdasarkan kaidah tertentu dalam kaidah ilmu pengetahuan. Tujuan diadakannya sebuah penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi ilmu pengetahuan agar menjadi tahu dan benar adanya akan sesuatu hal yang sulit untuk di mengerti. Penelitian berawal dari rasa keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu.
      Tujuan dari setiap penelitian adalah untuk mendapatkan manfaat dari penelitian tersebut. Kemudian dalam penelitian terdapat dua penelitian yaitu penelitian secara kuantitatif dan penelitian kualitatif.

DAFTAR RUJUKAN
Anne,Ahira.2008.Macam-Macam Penelitian.http://Macam-Macam Penelitian Kuantitatif dan Kual.html .Diakses 13 Desenber 2011
Mamat, Muhandar. 2011. Unsur Dasar Penelitianhttp://www.tulisan-id.com/unsur-dasar-penelitian.html . Diakses 13 Desember 2011
Rusdi, Ibnu. 2008. Pengertian Penelitian.http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-  penelitian/. Diakses 13 Desember 2011
sumberhttp://punya-tiara.blogspot.com/2012/01/pendahuluan-batasan-masalah-rumusan.html

PONPES SHIDIQIIN WARA` PURWOJATI

Sholawat_Badar-Puput_Novel-TOPGAN

Blogger templates

href="http://www.yayasangurungajiindonesia.com" ' rel='canonical'/>>

Adsendiri

Pasang Iklan Disini

adsend

Pasang Iklan Disini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls