PENGETAHUAN, PENGETAHUAN ILMIAH, PENELITIAN ILMIAH, DAN JENIS PENELITIAN
21FEB
A. Pendahuluan
Proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan hasil dari penemuan dan penelitian yang dilakukan manusia sebelumnya. Sebenarnya perkembangan tersebut diawali dengan rasa keingintahuan manusia yang sangat besar bahkan Paul Leady mengatakan bahwa ”Man is curious animals”. Keingintahuan tersebut yang mendorong manusia untuk berupaya menjawab kenyataan-kenyataan alamiah yang ada di dunia ini lewat berbagai cara, dan hal ini mendorong perkembangan ilmu dan pengetahuan.
Selain itu, ciri khas manusia yang selalu ingin tau tersebut tidaklah pernah berhenti. Setelah puas mengetahui suatu pengetahuan manusia akan terus mencari tau hal-hal yang baru dan tak akan berhenti. Hal ini juga yang mendorong manusia mengembangkan berbagai cara/metode untuk menjawab rasa keingintahuan mereka. Di dalam tulisan ini akan di paparkan berbagai aspek yang di kembangkan manusia mengenai pengetahuan, pengetahuan ilmiah, penelitian ilmiah, bahkan jenis-jenis penelitian.
B. Pengetahuan (Knowleadge)
Para ahli hingga kini masih memperdebatkan definisi pengetahuan, terutama karena rumusan pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang dibenarkan (valid)” (“justified true belief”). Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya. Secara garis besar menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat pengetahuan (kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang lain.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat kita definisikan bahwa; Pengetahuan merupakan Hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.
Seperti yang sudah saya kemukakan diatas bahwa pengetahuan diawali dari rasa ingin tau yang ada dalam diri manusia. Pengetahuan selama ini diperoleh dari proses bertanya dan selalu di tujukan untuk menemukan kebenaran. Didalam filsafat ilmu, pengetahuan itu disebut pengetahuan yang benar jika telah memenuhi beberapa kriteria kebenaran. Kriteria kebenaran tersebut didasarkan pada beberapa teori antara lain :
1. Teori Koherensi (Theory of Coherence)
Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar apabila pengetahuan tersebut kehoren dengan pengetahuan yang ada sebelumnya dan sudah dibuktikan kebenarannya. Didalam pembelajaran matematika hal ini biasanya disebut dengan sifat deduktif.
2. Teori Korespondensi (Theory of Corespondence)
Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar jika pengetahuan tersebut mempunyai hubungan dengan suatu kenyataan yang memang benar. Teori ini didasarkan pada fakta empiris sehingga pengetahuan tersebut benar apabila ada fakta-fakta yang mendukung bahwa pengetahuan tersebut benar. Dengan demikian kebenaran disini didasarkan pada kesimpulan induktif.
3. Teori Pragmatis (Theory of Pragmatism)
Menurut teori ini, pengetahuan dikatakan benar apabila pengetahuan tersebut terlihat secara praktis benar atau memiliki sifat kepraktisan yang benar. Pengikut teori ini berpendapat bahwa pengetahuan itu benar apabila mempunyai keguanaan yang praktis.
C. Pengetahuan Ilmiah (Science)
Sebelum kita berbicara tentang pengetahuan ilmiah, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu atau science. Berbicara tentang ilmu, kita dapat memandangnya dari 2 aspek yakni aspek isi (content definition) dan proses (process definition).
Dari segi isi, ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang bersifat terpadu atau kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan yang saling berkaitan dan mengikat dalam satu kesatuan kebenaran yang sahi. Sedangkan dalam segi proses, ilmu dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk menemukan variabel-variabel alami yang penting dan kemudian menerangkan dan meramalkan hubungan tersebut (Serdamayanti ; 2002)
Dari kedua definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan / Pengetahuan Ilmiah adalah kumpulan – kumpulan pengetahuan yang disusun berdasarkan metode ilmiah.
Menurut Karlina Supeli Laksono dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:
1) Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
2) Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
3) Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain.
D. Perbedaan Pengetahuan dan Pengentahuan Ilmiah
Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan (science). Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dalam common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedang dalam science di samping diperlukan uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.
2) Pengetahuan ilmiah menekankan pada ciri sistematik.
Pengetahuan ilmiah didasarkan pada pengetahuan-pengetahuan yang ada sebelumnya dan terikat satu sama lain. Sedang common sense tidak memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam common sense cara pengumpulan data bersifat subjektif, karena common sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.
3) Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan, pengetahuan ilmiah menjadikan konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Pengetahuan ilmiah berusaha untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan menunjukkan hubungan logis dari proposisi yang satu dengan lainnya.
4) Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, sedang kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
5) Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya mengandung pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
6) Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur. Pengetahuan ilmiah didasarkan pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.
E. Penelitian Ilmiah
Penelitian berasal dari kata Inggris, research. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali, dan to searchyang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research adalah mencari kembali.
Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Sedangkan menurut Mohamad Ali dalam Cholid, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Menurut J Suprapto MA, penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta/prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), Penelitian adalah:
- Pemeriksaan yang teliti.
- Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian penelitian diatas, dapat kita simpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan ilmiah seseorang yg dilakukan secara sistematis dan mengikuti aturan-aturan metodologi.
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tertentu.
Fungsi penelitian ilmiah, antara lain :
1. Menemukan suatu pengetahuan baru.
2. Menguji kembali pengetahuan atau hasil penelitian yang ditemukan sebelumnya (mengadakan verifikasi).
3. Mengembangkan pengatahuan (hasil penelitian) yang telah teruji kebenarannya.
4. Mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ditemukan dengan pengetahuan yang lain.
5. Mengadakan ramalan (prediksi) dengan ditemukan hubungan (hubungan sebab akibat) dengan pengetahuan-pengetahuan yang mendahuluinya.
Uma Sekaran (1992): Karakteristik utama penelitian ilmiah:
- Tujuan Penelitian: jelas, pasti dan terarah
- Keseriusan Penelitian: ketelitian, kehati-hatian, kepastian
- Dapat Diuji: hipotesis yang dapat diuji dg metode statistik tertentu
- Dapat direplikasi: temuan penelitian akan sama kalau diulang pada kondisi yang sama
- Presisi dan keyakinan: presisi mencerminkan derajat kepastian dari temuan p[enelitian terhadap kejadian yg dipelajari. Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan.
- Obyektivitas: kesimpulan penelitian harus didasarkan pada data yang aktual
- Berlaku Umum: dapat-tidaknya hasil penelitian diterapkan pada berbagai keadaan.
- Efisien: kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel yg dapat menjelaskan suatu kejadian
F. Jenis – Jenis Penelitian
Berkaitan dengan jenis-jenis penelitian, banyak ahli yang memberikan pendapatnya, antara lain :
Berdasarkan Tujuannya :
Murni
- Pengembangan
- Terapan ;
- Berdasarkan pendekatannya :
- Survey
- Ex Post Facto
- Eksperimen
- Naturalistik
- Policy Research
- Action Research
- Evaluation Research
- Sejarah ;
- Berdasarkan tingkat eksplanasi :
- Deskriptif
- Komparatif
- Asosiatif
- Berdasarkan jenis datanya :
- Kuantitatif
- Kualitatif
- Campuran
- Berdasarkan desainya :
- Survey
- Studi Kasus
- Eksperimen
Berikut ini beberapa pengertian dari beberapa jenis penelitian diatas :
1. Penelitian Murni (pure research)
Adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2. Penelitian Terapan
Adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah – masalah kehidupan praktis. Hasil dari penelitian ini tidak harus merupakan penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penemuan yang sudah ada.
3. Penelitian Deskriptif
Adalah suatu metode dalam pencarian fakta status sekelompk manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan interpretasi yang tepat.
4. Penelitian Eksperimental
Adalah penelitian yang berupaya mencari pengaruh variabel tertentu terhadap suatu variabel yang lain dengan control yang tepat.
5. Penelitian Eksploratif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari sebab ataupun hal – hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
6. Penelitian Pengembangan
Adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaandan penyempurnaan terhadap suatu sistem.
7. Penelitian Survey
Adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, sehingga data yang diperoleh diambil pada populasi tersebut dan kemudian dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupu psikoogis.
8. Penelitian Ex Post Facto Kausal Komparatif
Adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti peristiwa yang terjadi kemudian menurut kebelakang melalui data untuk menemukan faktor yang mendahului atau menemukan kemungkinan sebab atau peristiwa yang diteliti.
9. Penelitian Naturalitik / Kualitatif
Adalah penelitian dengan kondisi objek yang alami, peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisi data dilakukan dengan cara induktif dan penelitian ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
10. Penelitian Kebijakan
Adalah penelitian yang dilakukan terhadap masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan dengan harapan dapat ditindak lanjuti dengan praktis sehingga dapat menyelesaikan masalah.
11. Penelitian Tindakan
Adalah penelitian seseorang atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan menghasilkan perubahan-perubahan.
12. Penelitian Evaluasi
Adalah penelitian yang dilakukan dengan membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
13. Penelitian Sejarah / Historis
Adalah penelitian kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta keadaan dimasa lampau dan menimbangkan secara teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dan sumber sejarah serta interpretasi dari sumber – sumber tersebut.
14. Penelitian Komparatif
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
15. Penelitian Asosiatif
Adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris, kausal, dan interaktif.
16. Penelitian Kuantitatif
Adalah suatu penelitian yang didasarkan pada filsafat positivisme yakni ilmu yang valid, ilmu yang dibangu dari empiris, teramati, terukur, menggunakan logika matematika dan membuat suatu generalisasi.
17. Studi Kasus
Penelitian tentang suatu subjek penelitian yang berkenan dengan suatu subjek spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka
Karlina Supelli dalam F. Budi Hardiman, Ruang Publik (Yogyakarta: Kanisius, 2010), 329
Noerhadi. T. H. (1998). Filsafat Ilmu Pengetahuan. (Diktat Kuliah). Pascasarjana Universitas Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Poerwandari. E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju, 2002.
Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Business: A Skill Building Approach, Secon Edition, John Willey & Sons, Inc. New York.
Sumaryono. E. (1993). Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Suparlan. P. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S-2 Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia.
Suparlan. P. (1997). Paradigma Naturalistik dalam Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan Penggunaannya. Majalah Antropologi Indonesia. No. 53. Vol. 21. Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia.
sumberhttp://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/21/pengetahuan-pengetahuan-ilmiah-penelitian-ilmiah-dan-jenis-penelitian/
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam