BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu merupakan suatu
kewajiban bagi seluruh umat Islam. Sebagaimana yang kita ketahui dalam lima
ayat yang pertama kali diturunkan, di situ tertera adanya perintah untuk “membaca”.
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S.
Al-Alaq : 1-5)
Iqra’ dalam
ayat di atas oleh Quraish Shihab diartikan dengan bacalah, telitilah,
dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, tanda-tanda zaman,
sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Pengulangan kata Iqra’ pada ayat tersebut menjelaskan bahwa
kecakapan membaca tidak akan diperoleh kecuali dengan mengulang-ulang bacaan.
Dari ayat tersebut jelas kiranya bahwa kita harus senantiasa membaca yaitu
membaca apa saja yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Membaca
(sebagaimana disebutkan dalam surat al-‘Alaq di atas) merupakan bagian dari
proses pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling bekerja sama dan salah satu komponen dalam pendidikan
adalah sumber belajar.
Perpustakaan
merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh besar
dalam dunia pendidikan. Khususnya perpustakaan sekolah, mempunyai peranan yang
sangat dominan dalam pembangunan di bidang pendidikan. Salah satu peranan
perpustakaan sekolah adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya
perpustakaan diharapkan siswa dapat mengembangkan ketrampilan untuk mencari
informasi bagi keperluan mereka secara mandiri.
Salah
satu sarana pendidikan yang berpengaruh terhadap hasil pendidikan adalah
perpustakaan, di mana perpustakaan ini harus memungkinkan tenaga
kependidikan dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan
memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu
pengetahuan yang diperlukan.
Perpustakaan
sekolah sebagai sarana pendidikanyang amat penting harus diselenggarakan secara
efektif dan efisien. Lebih-lebih jika kita lihat perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi sekarang ini sedemikian pesatnya, maka peranan perpustakaan
sebagai sumber informasi sangat kuat dan mutlak diperlukan di sekolah-sekolah.
Sedemikian pentingnya perpustakaan, sehingga diibaratkan sebagai jantung
pendidikanyang memiliki kemampuan dan kekuatan yang langsung mempengaruhi hasil
pendidikan. Untuk lebih jelas mengetahui tentang perpustakaan, akan dibahas
dalam bab selanjutnya.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
yang menjadi pokok-pokok permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
perpustakaan ?
2. Apa saja jenis – jenis perpustakaan
itu?
3. Bagaimanafungsi dan peranan
perpustakaan sekolah ?
4. Bagaimana Perpustakaan di jadikan
sebagai Pusat Sumber Belajar ?
5. Peran perpustakaan sekolah terhadap
peningkatan prestasi belajar pai ?
6. Bagaimana pengelolaan koleksi
perpustakaan ?
C. Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian
perpustakaan.
2. Untuk mengetahui pengertian jenis –
jenis perpustakaan itu.
3. Untuk
mengetahui pengertian fungsi dan peranan perpustakaan sekolah.
4. Untuk mengetahui pengertian
Bagaimana Perpustakaan di jadikan sebagai Pusat Sumber Belajar.
5. Untuk
mengetahui pengertian Peran perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi
belajar PAI.
6. Untuk
mengetahui pengertian Bagaimana pengelolaan koleksi perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perpustakaan
Secara etimologis istilah
perpustakaan berasal dari katadasar “pustaka” yang berarti buku, kitab.[1] Dalam bahasa asingdikenal dengan istilah library (Inggris), liber atau libri(Latin),bebliotheek (Belanda), bebliothek (Jerman), bibilotheque (Perancis),biblioteca (Spanyol)
dan biblia (Yunani).[2] Istilah
Pustaka inikemudian ditambah awalan “per” dan akhiran “an” menjadiperpustakaan.
Perpustakaan mengandung arti (a) tempat, gedung yang
disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan dan sebagainya, (b) koleksi buku,
majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari
dan dibicarakan.
Dari kata dasar itu kemudian menimbulkan istilah turunan
lain seperti: bahan pustaka, pustakawan, kepustakaan, dan ilmu pengetahuan. Ada
beberapa definisi perpustakaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan
atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis
menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh
setiap pemakainya.[3]
Menurut Sumardji, perpustakaan adalah koleksi yang terdiri
dari bahan-bahan tertulis, tercetak maupun grafis lainnya seperti film, slide,
piringan hitam, tape, dalam ruangan atau gedung yang diatur dan diorganisasikan
dengan sistem tertentu agar dapat digunakan untuk keperluan studi, penelitian,
pembacaan dan lain sebagainya.[4]
Menurut Ketentuan Umum
Pasal 1 UU RI no. 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa :
“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya
tulis, karya cetak dan / atau karya rekam secara professional dengan sistem
baku guna memenuhi kebuthan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan
rekreasi para pemustaka.”[5]
Menurut Milburga, dkk, perpustakaan sekolah ialah suatu unit
kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi
bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis, untuk
dipergunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk
memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang
dididik di sekolah tersebut.[6]
Pendapat dari para ahli di atas, meskipun terlihat ada
sedikit perbedaan akan tetapi sebenarnya mengarah pada satu pengertian. Dari
ketiga pendapat di atas, yang memberikan penjelasan paling lengkap adalah
pendapat dari Bafadal, sebab dalam definisi tersebut sudah dijelaskan bahwa
koleksi yang ada di perpustakaan bukan hanya buku, akan tetapi juga koleksi non
buku (non bookmaterial).
Dengan demikian pengertian perpustakaan sekolah tidak jauh
beda dengan pengertian perpustakaan umum, hanya saja tempatnya di sebuah
lembaga pendidikan. Jadi, perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari
lembaga pendidikan yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola
dan mengatur koleksi bahan pustaka baik yang tertulis, tercetak maupun grafis
lainnya (seperti film, slide, piringan hitam, tape) yang diatur dan
diorganisasikan secara sistematis untuk dipergunakan secara berkesinambungan
sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar
mengajar.
B. Jenis-Jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia
kurang lebih sama dengan yang berkembang di Negara lain, yang berbeda mungkin
adalah perkembangannya. Hal ini dikarenakan perkembangan perpustakaan sangat
tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaranya. Karena ada
bermacam-macam golongan manusia yang memanfaatkan perpustakaan dan perpustakaan
dapat diarahkan untuk bermacam-macam tujuan atau kebutuhan, maka ada beberapa
jenis perpustakaan . Sulistyo-Basuki mengklasifikasikan perpustakaan menjadi 2,
yaitu:
a. Menurut
fungsinya, perpustakaan dibagi menjadi perpustakaan khusus dan perpustakaan
umum.
b. Menurut
jenisnya menghasilkan kelompok perpustakaan khusus, perpustakaan umum,
perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan nasional, dan
perpustakaan pribadi.[7]
Secara lebih lanjut, perpustakaan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Berdasarkan
jenis koleksinya
1. Perpustakaan
umum, yaitu perpustakaan yang koleksinya terdiri dari berbagai bidang ilmu
pengetahuan (bersifat umum)
2. Perpustakaan
khusus, yaitu perpustakaan yang koleksinya hanya khusus mengenai bidang ilmu
pengetahuan tertentu, misalnya perpustakaan kedokteran, perpustakaan ilmu dan
tekhnologi, perpustakaan musik, perpustakaan hukum, perpustakaan theologi,
perpustakaan teknik mengarang dan sebagainya.
3. Perpustakaan
Digital, Sebenarnya perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis
perpustakaan tersendiri, akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem
layanan perpustakaan. Misalnya pada perpustakaan khusus atau perpustakaan
perguruan tinggi.
Di dalam sistem tersebut tidak tampak secara fisik sumber
informasi atau koleksi bahan pustaka, karena informasi tersebut sudah diubah
bentuknya menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat
mengaksesnya melalui suatu peralatan tertentu. Oleh karena itu perpustakaan
digital ada yang menyebut sebagai suatu perpustakaan maya (virtual
library). Cara akses informasi seperti itu sudah banyak digunakan,
karena sangat praktis dan efektif, namun belum secara luas dapat dipakai oleh
semua orang. Sebab memerlukan teknologi tinggi dan relative mahal, sehingga
belum semua perpustakaan mampu menyediakan fasilitas tersebut.
b. Berdasarkan
pemakainya
Berdasarkan pemakai atau pengguna jasa layanannya,
perpustakaan dapat dibedakan menjadi:
1. Perpustakaan
Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola oleh
sekolah dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian
sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus
rekreasi yang sehat disela-sela kegiatan belajar.[8]Pengguna
perpustakaan ini terbatas pada civitas akademika yaitu guru, siswa dan karyawan
sekolah.
2. Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu perpustakaan yang
dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan
perguruan tinggi.
Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah
dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti halnya perpustakaan
sekolah, pengguna perpustakaan perguruan tinggi tersebut yaitu mahasiswa,
dosen, dan karyawan. Perpustakaan di perguruan tinggi biasanya masih dibagi
lagi menjadi perpustakaan fakultas dan jurusan sesuai dengan fakultas dan
jurusan yang ada di perguruan tinggi tersebut.
3. Perpustakaan
Umum
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang. menjadi pusat
kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh
lapisan masyarakat.
Perpustakaan umum merupakan satu-satunya perpustakaan yang
masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: (1) Perpustakaan umum
kabupaten/ kota, (2) Perpustakaan umum kecamatan, (3) Perpustakaan umum desa/
kelurahan, (4) Perpustakaan cabang, (5) Perpustakaan taman bacaan rakyat /
perpustakaan umum taman masyarakat dan (6) Perpustakaan keliling.
c. Berdasarkan
pengelola/pemiliknya
1) Perpustakaan
Internasional
Perpustakaan Internasional yaitu perpustakaan yang dikelola
oleh dua negara atau lebih, yang koleksi dan pemakainya bersifat internasional.
Contohnya ialah perpustakaan PBB dan perpustakaan ASEAN.
2) Perpustakaan
Nasional
Perpustakaan nasional berkedudukan di Ibu Kota negara,
berfungsi sebagai perpustakaan deposit nasional dan terbitan
asing dalam ilmu pengetahuan, sebagai koleksi nasional, menjadi pusat
bibliografi nasional, pusat informasi dan referensi serta penelitian, pusat
kerjasama antar perpustakaan di dalam dan luar negeri. Perpustakaan nasional
dikelola oleh pemerintah pusat.
3) Badan
Perpustakaan Daerah
Badan Perpustakaan Daerah disebut juga Perpustakaan Wilayah.
Berkedudukan di Ibu Kota propinsi, sebagai pusat kerjasama antar perpustakaan
di wilayah propinsi, semua terbitan di wilayah, pusat penyelenggaraan
referensi, informasi dan penelitian dalam wilayah propinsi serta menjadi unit
pelaksana teknis pusat pembinaan perpustakaan. Badan Perpustakaan Daerah
dikelola oleh Pemerintah daerah setempat, di bawah naungan perpustakaan
nasional.
4) Perpustakaan
Kantor Perwakilan Negara-Negara Asing
Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara-negara Asing yaitu
perpustakaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh lembaga-lembaga atau kantor
perwakilan negara-negara asing. Perpustakaan tersebut dapat ditemukan pada
kedutaan besar negara-negara sahabat, atau lembaga-lembaga tertentu. Contoh:
perpustakaan British Counsil, perpustakaan Lembaga Kebudayaan Jepang, Pusat
Kebudayaan Perancis, dan lain-lain.
5) Perpustakaan
Lembaga Keagamaan
Perpustakaan Lembaga Keagamaan adalah perpustakaan yang
dimiliki dan dikelola oleh lembaga-lembaga keagamaan. Misalnya perpustakaan
Masjid, perpustakaan Gereja, dan lainlain.
6) Perpustakaan
Pribadi
Perpustakaan Pribadi adalah perpustakaan yang dimiliki dan
dikelola oleh perorangan atau orangorang tertentu.[9]
7) Perpustakaan
Sekolah
Perpustakaan sekolah dikelola oleh sekolah sebagai sarana
penunjang kegiatan belajar mengajar.
8) Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang
dikelola oleh perguruan tinggi sebagai penunjang pelaksanaan tri dharma
perguruan tinggi.
C. Fungsi dan Peranan Perpustakaan Sekolah
Fungsi perpustakaan adalah suatu
tugas atau jabatan yang harus dilakukan di dalam perpustakaan tersebut. Sesuai
dengan unsur pengertian bahwa di dalam perpustakaan terdapat koleksi yang
digunakan untuk keperluan studi, penelitian, bacaan umum dan lainlainnya, maka
perpustakaan mempunyai pelbagai macam fungsi. Dalam Pasal 3 UU no. 43
tahun 2007 disebutkan bahwa :
“Perpustakaan berfungsi sebagai
wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.”[10]
Milburga, dkk membagi fungsi perpustakaan sekolah menjadi 7,
yaitu:
a. Membantu
para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan
yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.
b. Memupuk
daya kritis pada siswa.
c. Membantu
memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa.
d. Tempat
untuk melestarikan kebudayaan.
e. Sebagai
pusat penerangan.
f. Menjadi
pusat dokumentasi.
g. Sebagai
tempat rekreasi.
Sementara dalam “Perpustakaan Nasional”disebutkan bahwa
secara garis besar perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai
pusat belajar mengajar.
b. Membantu
anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di
kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.
c. Mengembangkan
minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.
d. Membantu
anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
e. Membiasakan
anak mencari informasi di perpustakaan.
f. Sebagai
tempat rekreasi.
Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi
edukatif
Di perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik fiksi
maupun non fiksi. Adanya buku-buku ini dapat membiasakan murid-murid belajar
mandiri dan dapat meningkatkan interest membaca murid-murid.
b. Fungsi
informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan
bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, akan tetapi juga bahan-bahan yang bukan
berupa buku. Semuanya itu akan memberikan informasi atau keterangan yang
diperlukan oleh murid-murid. Perpustakaan sebagai informasi ini menambah
wawasan tentang segala yang bermanfaat.
c. Fungsi
tanggung jawab administratif
Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari di
perpustakaan, yaitu melalui pencatatan adanya peminjaman dan pengembalian.
Adanya sanksi jika ada keterlambatan ataupun menghilangkan buku juga membantu
mendidik murid-murid untuk bertanggung jawab dan tertib administrasi.
d. Fungsi
riset
Sebagaimana penjelasan di muka bahwa perpustakaan
menyediakan banyak bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka yang lengkap
murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau
keterangan-keterangan yang diperlukan.
e. Fungsi
cultural
Perpustakaan bertugas menyimpan khasanah budaya bangsa atau
masyarakat tempat perpustakaan berada serta meningkatkan nilai dan apresiasi
budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyediaan bahan pustaka.
f. Fungsi
rekreatif
Perpustakaan diharapkan dapat mengembangkan minat rekreasi
melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang. Perpustakaan sekolah
dapat digunakan sebagai tempat mengisi waktu luang pada waktu istirahat dengan
membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Di samping fungsi perpustakaan sebagaimana yang dijelaskan
di atas, perpustakaan juga mempunyai peranan. Peranan perpustakaan merupakan
bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Setiap
perpustakaan yang dibangun akan bermakna jika dapat menjalankan peranannya
sebaikbaiknya.
Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugasdan
fungsi perpustakaan. Peranan perpustakaan yang paling utama adalah memberi
informasi dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu. Peranan yang dapat dijalankan
oleh perpustakaan antara lain adalah:
a. Perpustakaan
merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan
ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para
pemakainya
b. Sebagai
sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai dan
antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
c. Sebagai
lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca
dan budaya baca melalui penyediaan berbagai bahan bacaan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat.
d. Sebagai
fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta pengalamannya.
e. Perpustakaan
merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia.
D. Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar
Perpustakaan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pusat
sumber belajar yang tersedia untuk penyimpanan dan untuk pemanfaatan sumber
belajar yang berupa cetak maupun non cetak.[13]
Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik
memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan
yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu
kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu, juga memungkinkan guru untuk
mengembangkan pengetahuan secara mandiri, dan juga dapat mengajar dengan metode
bervariasi. Misalnya belajar individual.
Menurut Arsyad, agar perpustakaan dapat berfungsi sebagai
sumber belajar secara efektif, maka diperlukan ketrampilan-ketrampilan sebagai
berikut:
a. Keterampilan
mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan [1] mengenal sumber
informasi dan pengetahuan, [2] menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan
sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks, [3]
menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus,
buku tahunan, dan lain-lain.
b. Keterampilan
mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti [1] memilih
informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan [2] mendokumentasikan
informasi dan sumbernya.
c. Keterampilan
menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti [1]
memahami bahan yang dibaca, [2] membedakan antara fakta dan opini, dan [3]
menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
d. Ketrampilan
menggunakan informasi, seperti [1] memanfaatkan intisari informasi untuk
mengambil keputusan dan memecahkan masalah, [2] menggunakan informasi dalam
diskusi, dan [3] menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
Berbicara mengenai perpustakaan sebagai pusat sumber belajar
tentunya berkaitan dengan belajar berdasarkan sumber (resource based
learning) yaitu segala bentuk belajar yang menghadapkan murid dengan
suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan
segala kegiatan yang bertalian itu.
Sumber belajar yang sejak lama digunakan dalam proses
belajar mengajar adalah buku-buku dan hingga sekarang buku-buku masih memegang
peranan yang amat penting. Oleh karena itu, ahli perpustakaan mempunyai peranan
yang penting sekali dalam resource based learning ini. Belajar
Berdasarkan Sumber (BBS) ini memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi
sebagai sumber bagi pelajaran termasuk alat-alat audio-visual dan member
kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber
yang tersedia. Di sini siswa harus diajarkan tekhnik melakukan kerja lapangan,
menggunakan perpustakaan serta buku referensi, sehingga mereka lebih percaya
pada diri sendiri dalam belajar.
Dari keterangan-keterangan di atas, jelas kiranya bahwa perpustakaan
merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh dalam proses
belajar-mengajar. Selain itu perpustakaan juga merupakan pusat sumber belajar
yang berfungsi menyimpan berbagai macam sumber belajar.
E. Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Peningkatan Prestasi
Belajar PAI
Pendidikan merupakan suatu proses yang memerlukan kerjasama
dari beberapa komponen yang saling mempengaruhi. Salah satu komponen yang
harus diperhatikan dan memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar
di sekolah adalah adanya sarana dan prasarana yang lengkap, termasuk di
dalamnya adalah adanya perpustakaan sekolah. Peran yang dapat diberikan oleh
perpustakaan diantaranya melalui peminjaman buku-buku yang diperlukan oleh
siswa. Buku-buku tersebut tentunya tidak sebatas pada buku-buku pelajaran, akan
tetapi juga buku-buku lain yang dapat menunjang proses belajar siswa.
Peminjaman buku-buku yang diperlukan ini sangat membantu proses belajar
mengajar di dalam kelas. PBM menjadi lebih efektif karena guru sudah tidak
perlu lagi mencatat di depan kelas. Guru tinggal mengulas pelajaran dan
merangsang siswa dengan pertanyaan-pertanyaan.
Perpustakaan sekolah juga dapat meningkatkan cara pengajaran
guru yaitu melalui penggunaan koleksi yang ada sebagai media pengajaran.
Koleksi yang ada di perpustakaan sangat membantu guru dalam mempersiapkan
pengajarannya dengan baik. Selain itu perpustakaan juga dapat mendorong para
guru untuk memberikan tugas kepada para siswa dalam mencari suatu informasi ke
perpustakaan. Hal inilah yang nantinya akan mendorong siswa untuk belajar dan
mencapai hasil yang baik, serta meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk
mandiri dalam mencari informasi. Ini salah satu bukti bahwa secara langsung
maupun tidak langsung perpustakaan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Hal lain yang tak kalah penting sehubungan dengan peran
perpustakaan di sekolah adalah kualitas tingkat kunjungan siswa. Kualitas
kunjungan ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh para siswa
ketika mereka mengunjungi perpustakaan; apakah mereka membaca, meminjam,
melihat-lihat buku, ataukah hanya mengobrol dengan sesama siswa. Biasanya
sebagian besar bahan bacaan yang dibaca di perpustakaan adalah bahan-bahan
pustaka yang tidak dapat dipinjamkan (seperti: kamus, koran, majalah, dan
ensiklopedi). Sedangkan bahan bacaan yang sering dipinjam adalah bahan pustaka
non fiksi. Hal tersebut dikarenakan untuk buku-buku pelajaran sudah dipinjamkan
secara paket selama satu semester. Aktivitas yang dilakukan oleh para siswa
ketika di perpustakaan dengan membaca merupakan salah satu indikator bahwa
perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah sekolah. Karena
dengan membaca dan memahami buku, pengetahuan siswa, terutama pengetahuan dan
penguasaan bahan pelajaran akan bertambah.
[1]Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 802.
[2]Sudjatmo, Pengantar Perpustakaan,
(Semarang: Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002), hlm. 1-2.
[3]Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001), hlm. 2
[4]P. Sumardji,
Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya, (Yogyakarta: Kanisius, 1991),
hlm. 13.
[5]UUD I945
[6]C. Larasati
Milburga, et.all., Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), hlm. 54
[7]Sulistiyo
Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1993), hlm. 91.
[8]Sutarno NS,
Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm.
37
[10]UUD RI 1945
[11]Perpustakaan
Nasional RI., Perpustakaan Sekolah, Petunjuk Untuk
Membina, Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1996), hlm. 7.
[12]Sutarno NS, op.cit.,
hlm. 55-56
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam