Senin, 30 September 2013

Iritabilitas Dan Bergerak

b. Iritabilitas Dan Bergerak
Kemampuan menanggapi rangsangan pada makhluk hidup disebut iritabilitas.Rangsangan itu dapat berupa rangsangan cahaya, suhu, air, sentuh suara, bau, atau makanan. Rangsangan tersebut merupakan rangasangan dari luar tubuh. Sedangkan rangsangan dari dalam tubuh misalnya ingin buang air karena kantong kemih penuh dengan urin atau rasa lapar karena sudah saatnya Makan (Syamsuri, 2004).
_Pic1

Indera adalah alas tubuh yang peka terhadap suatu rangsangan. Hewan danmanusia dilengkapi dengan indera. Indera peka terhadap rangsangan sehingga manusia dan hewan dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap, merasa dan meraba. Mata peka terhadap rangsangan cahaya sehingga kita dapat melihat. Telinga peka terhadap getaran suara sehingga kita dapat mendengar. Hidung peka terhadap rangsangan bau sehingga kita dapat mencium. Lidah peka terhadap rangsangan rasa sehingga kita dapat mengecap rasa makanan. Kulit peka terhadap rangsangan panas atau dingin, tekanan, sentuhan dan luka.
Tumbuhan tidak mempunyai indera untuk menerima rangsangan. Meskipun tidak memiliki indera, tumbuhan peka terhadap rangsangan berupa cahaya, air, gaya tarik bumi, dan sentuhan. Misalnya, daun tumbuhan putri malu (Mimosa indica) akan menguncup jika tersentuh. Menutupnya daun putri malu menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut peka terhadap rangsangan sentuhan (Sumarwan, 2006).
Gerak berarti perninclahan sebagiaii atau seluruh bagian tubuh makhluk hidup. Misalnya jika kalian mencubit tangan teman kalian, dia akan bereaksi dengan menarik tangannya. Jadi, gerak merupakan perwujudan dari kepekaan makhluk hidup akibat dari menanggapi rangsang. Umumnya hewan dapat bergerak aktif, sedangkan tumbuhan urnuninya dapat bergerak pasif. Gerak aktif adalah gerak yang dilakukan organisms, dengan berpindah dari sate tempat ke tempat lain. Misalnya untuk mencari ma man, mencari pasangan, atau bersembunyi dari musuh. Gerak pasif adalah gerak yang dilakukan tanpa harus berpindah tempat. Misalnya gerak mekarnya bunga atau pecahnya pada tumbuhan tertentu atau gerakan bunga matahari yang selalu menghadap ke arah I datangnya sinar matahari (Syamsuri, 2004).
c.    Makan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Tumbuhan dan hewan memerlukan makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat anorganik, sedangkan hewan memerlukan zat-zat organik untuk makanannya. Zat organil umumnya terdapat secara bebas di alam, misalnya air, mineral, dan gas karbondioksida. Tumbuhan mendapatkan air dan mineral dari dalam tanah, dan gas CO2 dari udara. Selanjutnya, air dan CO2 akan diubah menjadi zat gula (dalam bentuk glukosa) oleh klorofil dengan pertolongan energi cahaya.
Gula tersebut merupakan zat organik. Jadi tumbuhan mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Zat organik umumnya disintesis oleh tumbuhan dan hewan. Contoh zat organil, adalah gula, tepung, asam amino, protein, lemak, dan vitamin. Golongan hewan mendapatkan zat organik tersebut dari tumbuhan atau hewan lain. Malchluk hidup memerlukan makanan untuk mendapatkan energi. Energi diperoleh digunakan untuk bergerak, tumbuhan, menanggapi rangsangan, dan berkembang biak (Syamsuri, 2004).
d.   Metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung di dalam makhluk hidup. Proses metabolisme memerlukan bahan dasar yang disebut substrat. Substrat tersebut berupa nutrisi atau zat makanan. Selain memerlukan substrat, proses metabolisme juga memerlukan oksigen, Oksigen yang diperlukan diperoleh dengan cara bernapas. Pada reaksi metabolisme, makanan yang kita cerna akan dipecah-pecah menjadi berbagai macam senyawa kimia dan energy. Senyawa kimia hasil pemecahan zat makanan akan digunakan untuk menyusun sel-sel baru yang rusak atau antibodi untuk pertahanan tubuh, sedangkan energi hasil metabolisme akan digunakan untuk pergerakan otot, misalnya otot kaki atau otot jantung (Prawirohartono, 2007).
Di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung reaksi--reaksi yang disebutmetabolisme. Reaksi metabolisme dapat dibedakan menjadi reaksi penyusunan dan reaksi perombakan. Reaksi penyusunan dikenal sebagai anabolisme. Contohnya, reaksi sel-sel tubuh dalam menyusun protein, lemak, dan reaksi tumbuhan dalam menyusun zat organik melalui fotosintesis. Reaksi penguraian atau perombakan dikenal sebagaikatabolisme. Misalnya, sel-sel tubuh menguraikan gula menjadi karbondioksida, air, dan energi. Proses penguraian gula menjadi karbondioksida, air dan energi itu dikenal sebagai respirasi (Syamsuri, 2004).
e. Melakukan Adaptasi
Adaptasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan. Sebagai contoh, pohon jati akan menggugurkan daunnya jika air tanah berkurang. Daun digugurkan untuk mengurangi pengu6pan air melalui permukaan daun. Jadi, pohon jati melakukan penyesuaian diri (adaptasi) terhadap keadaan kekurangan air. Tubuh kita juga dapat melakukan adaptasi. Jika udara terasa panas, tubuh kita mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh (Syamsuri, 2004).
Gambar 2. Burung Kalibrit beradabtasi untuk mendapatkan makanan
Sumber : Syamsuri (2004)

Hewan juga memiliki kemampuan beradaptasi yang terlihat dari bagian dari tubuh atau perilakunya. Kaki itik memiliki selaput renang di sela-sela jari kaki untuk mempermudah itik saat berenang atau berjalan di atas Lumpur. Kerbau berkubang pada saat terik siang hari sebagai usaha untuk menjaga agar tubuhnya tidak terlalu panas (Daroji, 2007).

f.  Tumbuh
Jika biji tumbuhan ditanam, biji akan berkecambah dan tumbuh menjadi besar dan rimbun. Pertumbuhan pada ayam dimulai dari telur ayam yang menetas menjadi anak ayam, lalu tumbuh menjadi ayam dewasa. Semua makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan menjadi dewasa. Tubuhmu sekarang ini masih tumbuh sehingga beral dan tinggimu semakin bertambah. Pertumbuhan manusia dan hewan akan berhenti setelah mencapai usia tertentu atau setelah mencapai dewasa.
Manusia dilahirkan sebagai bayi. Kemudian, bayi tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dan akhirnya dewasa. Setelah dewasa dan mencapai ukuran tertentu, pertumbuhan manusia akan terhenti. Pertumbuhan laki-laki berhenti pada usia kurang lebih 25 tahun, sedangkan pada perempuan 21 tahun. Demikian juga pertumbuhan tinggi pada hewan dan tumbuhan akan terhenti setelah mencapai ukuran atau usia tertentu. Akan tetapi pada tumbuhan, pembentukan seperti tunas, daun, dan bunga dapat terjadi terus-menerus sepanjang hidupnya (Sumarwan, 2006).
g.     Berkembang Biak
Setelah menjadi dewasa, makhluk hiclup akan berkembang biak. Berkembang biak atau reproduksi merupakan pembentukan individu barn. Bagi makhluk hidup, reproduksi berfungsi untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punch. Cara berkembang biak makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu secar kawin (seksuao dan secara tak kawin (asekmal). Perkembang biakan secara seksual melibatkan alat-alat reproduksi yang berasal dari dua organisms, misalkan burung jantan dan burung betina. Pada tumbuhan, alat reproduksinya berupa benang sari dan putik (Prawirahanono, 2007).
h.   Mengeluarkan Zat Sisa
Sesudah berolah raga atau berjalan di bawah terik matahari, tubuhmu banyakmengeluarkan keringat. Pada saat udara dingin biasanya kamu lebih sering buang air kencing (urin). Keringat dan urin merupakan contoh zat sisa dari proses yang terjadi di dalam tubuh. Zat sisa ini harus dibuang atau dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses pengeluaran zat sisa pada makhluk hidup disebut ekskresi. Zat sisa pada proses oksidasi antara lain uap air dan karbon dioksida. Zat sisa ini dikeluarkan melalui alat pernapasan, seperti paru-paru pada manusia dan insang pada ikan (Sumarwan. 2007)
Tumbuhan mengeluarkan zat-zat sisa yang berupa oksigen, karbondioksida, uap air, dan tetesan air melalui proses respirasi, transpirasi, dan gutasi. Pada proses respirasi tumbuhan mengeluarkan karbondioksida, sedangkan fotosintesis dikeluarkan oksigen. Tumbuhan yang hidup diatas tanah lembab atau basah melakukan proses gutasi dengan mengeluarkan kelebihan air dalam bentuk tetesan air. Transpirasi terjadi jika tumbuhan terkena panas matahari yang menyebabkan uap air keluar melalui permukaan daun (Daroji, 2007).
Menurut Prawirohartono (2007) perbedaan antara hewan dan tumbuhan antara lain terdapat pada Tabel berikut :
Tabel 1.Perbedaan antara Hewan dan Tumbuhan
Perbedaan
Hewan
Tumbuhan
Alat dan kemampuan
1.      Mempunyai           alat gerak sehingga     dapat bergerak bebas.
2.      Bisa berpindah tempat.
1.    Tidak    bisa            berpindah tempat hanya melakukan gerak             pada  bagian tubuhnya saja.
Alat pernapasan dan cara pengambilan gas
1.      Mempunyai alat pernapasan khusus
2.      Secara aktif mengliirup dan mengeluarkan gas
1.    Tidak mempunyai alat pernapasan yang khusus.
2.    Pengambilan dan pelapsan    gas secara pasif.
Keberadaan klorofil
1.      Tidak memiliki klorofil
2.      Sebagai     makhluk hidup Heterotrof karena menclapatkan makanan dari makhluk hidup lainnya.
1.      Memiliki klorofil
2.      Sebagai makhluk hidup autotrotof karena dapat membuat makanan sendiri dengan mengubah zat anorganik melalui fotosintesis
Reaksi terhadap rangsangan
1.      Memberikan reaksi yang cepat dan aktif terhadap rangsangan
1.      Reaksi yang diberikan lambat       dan terbatas sehingga pasif.
Pertumbuhan dan perkembangan
1.      Pertumbuhan tedadi pada sampai batas usia tertentu dan secara bersama-sama menyeluruh pada seluruh bagian tubuh.
2.      Mempunyai bentuk tubuh tertentu dengan jumlah bagian tubuh tertentu
3.      Ada yang melakukan pembuhan diluar tubuh dan ada yang didalam tubuh
4.      Jumlah anak terbatas dan memelihara anakma sampai bias mencari makan sendiri
1.      Pertumbuhan terjadi tanpa batas tertentu selama hidupnya pada daerah-daerah tertentu.
2.      Mempunyai cabang dan jumlah      bagian  tubuh yang tidak menentu.
3.      Melakukan pembuahan di dalam alas reproduksi betina.
4.      Jumlah anak tak terbatas dan tidak bias memelihara anaknya.
(Prawirohartono, 2007).
B.   Kerangka Konseptual 
            Dengan menggunaka Model Pembelajaran Guide Note Talking pengetahuan yang dimiliki siswa itu tidak akan hilang atau terlupakan begitu saja, karena bila siswa lupa terhadap suatu pelajaran, siswa dapat membuka kembali ringkasan yang telah dibuatnya. Hal ini sangat membantu karena ingatan tidak dapat mengingat begitu banyak detail, sekalipun untuk materi yang telah dikuasai.
Strategi Guide Note Talking merupakan strategi yang menggunakan pendekatan pembelajaran aktif (aktive learning). Pembelajaran aktif (aktive learning) adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut.
            Dari sejumlah hasil penelitian tindakan kelas yang terpublikasi dalam bentuk skripsi menunjukkan bahwa penerapan strategi Guid Note Talking membentu guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini ditandai dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa melalui perbandingan nilai pretes dan postes. Strategi Guid Note Talking dianggap menyenangkan, mendukung dan membantu penyerapan materi pembelajaran pada bab-bab atau materi tertentu karena strategi ini melibatkan siswa secara aktif selama penjelasan materi yang disampaikan oleh guru berlangsung. Meski demikian strategi ini pun memiliki sejumlah keterbatasan salah-satunya ialah soal biaya yang harus dikeluarkan.
            Model ini dapat menjadi sarana pendukung dalam menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa serta meningkatkan rasa ingin tahun siswa terhadap isi materi pelajaran.
Agar tidak memberikan penafsiran yang beragam tentang hal-hal yang dimaksud dalam penelitian ini, dan dengan berpedoman pada tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptualnya sebagai berikut :
1.      Pengaruh adalah hubungan sebab akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas dan variabel terikat).
2.      Model pembelajaran Guid Note Talking adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dalam diri siswa dan mampu menguasai konsep dan fakta dan dapat mengembangkan kemampuan menganalisis materi yang telah diberikan.
3.      Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang dicapai siswa setelah mengalami proses pembelajaran.
4.      Materi pokok ciri-ciri mahluk hidup adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Biologi yang diajarkan dikelas VII SMP 

C.   Pengajuan Hipotesis
            Berdasarkan uraian diatas, maka hipotersis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Hipotesis Nol (H0)               : Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Guid Note Talking terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok mahluk hidup di kelas VII SMP 
2.      Hipotesis Alternatif (Ha)      : Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Guid Note Talking terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok mahluk hidup

0 komentar:

Posting Komentar

Akan bijak bila memberi komentar bukan spam

PONPES SHIDIQIIN WARA` PURWOJATI

Sholawat_Badar-Puput_Novel-TOPGAN

Blogger templates

href="http://www.yayasangurungajiindonesia.com" ' rel='canonical'/>>

Adsendiri

Pasang Iklan Disini

adsend

Pasang Iklan Disini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls