Senin, 14 April 2014

Makalah Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

Makalah Perpustakaan
BAB I
PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam. Sebagaimana yang kita ketahui dalam lima ayat yang pertama kali diturunkan, di situ tertera adanya perintah untuk “membaca”.

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq : 1-5)

 Iqra’ dalam ayat di atas oleh Quraish Shihab diartikan dengan bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Pengulangan kata Iqra’ pada ayat tersebut menjelaskan bahwa kecakapan membaca tidak akan diperoleh kecuali dengan mengulang-ulang bacaan. Dari ayat tersebut jelas kiranya bahwa kita harus senantiasa membaca yaitu membaca apa saja yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Membaca (sebagaimana disebutkan dalam surat al-‘Alaq di atas) merupakan bagian dari proses pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling bekerja sama dan salah satu komponen dalam pendidikan adalah sumber belajar.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh besar dalam dunia pendidikan. Khususnya perpustakaan sekolah, mempunyai peranan yang sangat dominan dalam pembangunan di bidang pendidikan. Salah satu peranan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya perpustakaan diharapkan siswa dapat mengembangkan ketrampilan untuk mencari informasi bagi keperluan mereka secara mandiri.
Salah satu sarana pendidikan yang berpengaruh terhadap hasil pendidikan adalah perpustakaan, di mana perpustakaan ini harus memungkinkan tenaga kependidikan dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan.
Perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikanyang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efisien. Lebih-lebih jika kita lihat perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sekarang ini sedemikian pesatnya, maka peranan perpustakaan sebagai sumber informasi sangat kuat dan mutlak diperlukan di sekolah-sekolah. Sedemikian pentingnya perpustakaan, sehingga diibaratkan sebagai jantung pendidikanyang memiliki kemampuan dan kekuatan yang langsung mempengaruhi hasil pendidikan. Untuk lebih jelas mengetahui tentang perpustakaan, akan dibahas dalam bab selanjutnya.

B.       Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok-pokok permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan perpustakaan ?
2.      Apa saja jenis – jenis perpustakaan itu?
3.      Bagaimanafungsi dan peranan perpustakaan sekolah ?
4.      Bagaimana Perpustakaan di jadikan sebagai Pusat Sumber Belajar ?
5.      Peran perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar pai ?
6.      Bagaimana pengelolaan koleksi perpustakaan ?

C.       Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengertian perpustakaan.
2.      Untuk mengetahui pengertian jenis – jenis perpustakaan itu.
3.                  Untuk mengetahui pengertian fungsi dan peranan perpustakaan sekolah.
4.      Untuk mengetahui pengertian Bagaimana Perpustakaan di jadikan sebagai Pusat Sumber Belajar.
5.                  Untuk mengetahui pengertian Peran perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar PAI.
6.                  Untuk mengetahui pengertian Bagaimana pengelolaan koleksi perpustakaan.





BAB II
PEMBAHASAN
A.          Pengertian Perpustakaan
Secara etimologis istilah perpustakaan berasal dari katadasar “pustaka” yang berarti buku, kitab.[1] Dalam bahasa asingdikenal dengan istilah library (Inggris), liber atau libri(Latin),bebliotheek (Belanda), bebliothek (Jerman), bibilotheque (Perancis),biblioteca (Spanyol) dan biblia (Yunani).[2] Istilah Pustaka inikemudian ditambah awalan “per” dan akhiran “an” menjadiperpustakaan.
Perpustakaan mengandung arti (a) tempat, gedung yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan dan sebagainya, (b) koleksi buku, majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan.
Dari kata dasar itu kemudian menimbulkan istilah turunan lain seperti: bahan pustaka, pustakawan, kepustakaan, dan ilmu pengetahuan. Ada beberapa definisi perpustakaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
 Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.[3]
Menurut Sumardji, perpustakaan adalah koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tertulis, tercetak maupun grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam, tape, dalam ruangan atau gedung yang diatur dan diorganisasikan dengan sistem tertentu agar dapat digunakan untuk keperluan studi, penelitian, pembacaan dan lain sebagainya.[4]
Menurut  Ketentuan Umum Pasal 1 UU RI  no. 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa :
“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan / atau karya rekam secara professional dengan sistem baku guna memenuhi kebuthan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.”[5]
Menurut Milburga, dkk, perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis, untuk dipergunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut.[6]
Pendapat dari para ahli di atas, meskipun terlihat ada sedikit perbedaan akan tetapi sebenarnya mengarah pada satu pengertian. Dari ketiga pendapat di atas, yang memberikan penjelasan paling lengkap adalah pendapat dari Bafadal, sebab dalam definisi tersebut sudah dijelaskan bahwa koleksi yang ada di perpustakaan bukan hanya buku, akan tetapi juga koleksi non buku (non bookmaterial).
Dengan demikian pengertian perpustakaan sekolah tidak jauh beda dengan pengertian perpustakaan umum, hanya saja tempatnya di sebuah lembaga pendidikan. Jadi, perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari lembaga pendidikan yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka baik yang tertulis, tercetak maupun grafis lainnya (seperti film, slide, piringan hitam, tape) yang diatur dan diorganisasikan secara sistematis untuk dipergunakan secara berkesinambungan sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar.

B.   Jenis-Jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di Negara lain, yang berbeda mungkin adalah perkembangannya. Hal ini dikarenakan perkembangan perpustakaan sangat tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaranya. Karena ada bermacam-macam golongan manusia yang memanfaatkan perpustakaan dan perpustakaan dapat diarahkan untuk bermacam-macam tujuan atau kebutuhan, maka ada beberapa jenis perpustakaan . Sulistyo-Basuki mengklasifikasikan perpustakaan menjadi 2, yaitu:
a.       Menurut fungsinya, perpustakaan dibagi menjadi perpustakaan khusus dan perpustakaan umum.
b.      Menurut jenisnya menghasilkan kelompok perpustakaan khusus, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan nasional, dan perpustakaan pribadi.[7]
Secara lebih lanjut, perpustakaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Berdasarkan jenis koleksinya
1.      Perpustakaan umum, yaitu perpustakaan yang koleksinya terdiri dari berbagai bidang ilmu pengetahuan (bersifat umum)
2.      Perpustakaan khusus, yaitu perpustakaan yang koleksinya hanya khusus mengenai bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya perpustakaan kedokteran, perpustakaan ilmu dan tekhnologi, perpustakaan musik, perpustakaan hukum, perpustakaan theologi, perpustakaan teknik mengarang dan sebagainya.
3.      Perpustakaan Digital, Sebenarnya perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis perpustakaan tersendiri, akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem layanan perpustakaan. Misalnya pada perpustakaan khusus atau perpustakaan perguruan tinggi.
Di dalam sistem tersebut tidak tampak secara fisik sumber informasi atau koleksi bahan pustaka, karena informasi tersebut sudah diubah bentuknya menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat mengaksesnya melalui suatu peralatan tertentu. Oleh karena itu perpustakaan digital ada yang menyebut sebagai suatu perpustakaan maya (virtual library). Cara akses informasi seperti itu sudah banyak digunakan, karena sangat praktis dan efektif, namun belum secara luas dapat dipakai oleh semua orang. Sebab memerlukan teknologi tinggi dan relative mahal, sehingga belum semua perpustakaan mampu menyediakan fasilitas tersebut.
b.    Berdasarkan pemakainya
Berdasarkan pemakai atau pengguna jasa layanannya, perpustakaan dapat dibedakan menjadi:
1.      Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola oleh sekolah dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi yang sehat disela-sela kegiatan belajar.[8]Pengguna perpustakaan ini terbatas pada civitas akademika yaitu guru, siswa dan karyawan sekolah.

2.      Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.
Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti halnya perpustakaan sekolah, pengguna perpustakaan perguruan tinggi tersebut yaitu mahasiswa, dosen, dan karyawan. Perpustakaan di perguruan tinggi biasanya masih dibagi lagi menjadi perpustakaan fakultas dan jurusan sesuai dengan fakultas dan jurusan yang ada di perguruan tinggi tersebut.
3.      Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang. menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Perpustakaan umum merupakan satu-satunya perpustakaan yang masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: (1) Perpustakaan umum kabupaten/ kota, (2) Perpustakaan umum kecamatan, (3) Perpustakaan umum desa/ kelurahan, (4) Perpustakaan cabang, (5) Perpustakaan taman bacaan rakyat / perpustakaan umum taman masyarakat dan (6) Perpustakaan keliling.

c.    Berdasarkan pengelola/pemiliknya
1)    Perpustakaan Internasional
Perpustakaan Internasional yaitu perpustakaan yang dikelola oleh dua negara atau lebih, yang koleksi dan pemakainya bersifat internasional. Contohnya ialah perpustakaan PBB dan perpustakaan ASEAN.
2)   Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional berkedudukan di Ibu Kota negara, berfungsi sebagai perpustakaan deposit nasional dan terbitan asing dalam ilmu pengetahuan, sebagai koleksi nasional, menjadi pusat bibliografi nasional, pusat informasi dan referensi serta penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di dalam dan luar negeri. Perpustakaan nasional dikelola oleh pemerintah pusat.
3)   Badan Perpustakaan Daerah
Badan Perpustakaan Daerah disebut juga Perpustakaan Wilayah. Berkedudukan di Ibu Kota propinsi, sebagai pusat kerjasama antar perpustakaan di wilayah propinsi, semua terbitan di wilayah, pusat penyelenggaraan referensi, informasi dan penelitian dalam wilayah propinsi serta menjadi unit pelaksana teknis pusat pembinaan perpustakaan. Badan Perpustakaan Daerah dikelola oleh Pemerintah daerah setempat, di bawah naungan perpustakaan nasional.
4)   Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara-Negara Asing
Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara-negara Asing yaitu perpustakaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh lembaga-lembaga atau kantor perwakilan negara-negara asing. Perpustakaan tersebut dapat ditemukan pada kedutaan besar negara-negara sahabat, atau lembaga-lembaga tertentu. Contoh: perpustakaan British Counsil, perpustakaan Lembaga Kebudayaan Jepang, Pusat Kebudayaan Perancis, dan lain-lain.
5)   Perpustakaan Lembaga Keagamaan
Perpustakaan Lembaga Keagamaan adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh lembaga-lembaga keagamaan. Misalnya perpustakaan Masjid, perpustakaan Gereja, dan lainlain.
6)   Perpustakaan Pribadi
Perpustakaan Pribadi adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orangorang tertentu.[9]
7)   Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah dikelola oleh sekolah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
8)   Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi sebagai penunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

C.   Fungsi dan Peranan Perpustakaan Sekolah
Fungsi perpustakaan adalah suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan di dalam perpustakaan tersebut. Sesuai dengan unsur pengertian bahwa di dalam perpustakaan terdapat koleksi yang digunakan untuk keperluan studi, penelitian, bacaan umum dan lainlainnya, maka perpustakaan mempunyai pelbagai macam fungsi. Dalam Pasal 3 UU no. 43 tahun 2007 disebutkan bahwa :
“Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.”[10]
Milburga, dkk membagi fungsi perpustakaan sekolah menjadi 7, yaitu:
a.    Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.
b.    Memupuk daya kritis pada siswa.
c.    Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa.
d.    Tempat untuk melestarikan kebudayaan.
e.    Sebagai pusat penerangan.
f.    Menjadi pusat dokumentasi.
g.    Sebagai tempat rekreasi.
Sementara dalam “Perpustakaan Nasional”disebutkan bahwa secara garis besar perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a.    Sebagai pusat belajar mengajar.
b.    Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.
c.    Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.
d.    Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
e.    Membiasakan anak mencari informasi di perpustakaan.
f.    Sebagai tempat rekreasi.
g.    Memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.[11]
Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a.    Fungsi edukatif
Di perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku ini dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri dan dapat meningkatkan interest membaca murid-murid.
b.    Fungsi informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, akan tetapi juga bahan-bahan yang bukan berupa buku. Semuanya itu akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-murid. Perpustakaan sebagai informasi ini menambah wawasan tentang segala yang bermanfaat.
c.    Fungsi tanggung jawab administratif
Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari di perpustakaan, yaitu melalui pencatatan adanya peminjaman dan pengembalian. Adanya sanksi jika ada keterlambatan ataupun menghilangkan buku juga membantu mendidik murid-murid untuk bertanggung jawab dan tertib administrasi.
d.    Fungsi riset
Sebagaimana penjelasan di muka bahwa perpustakaan menyediakan banyak bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka yang lengkap murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan.
e.    Fungsi cultural
Perpustakaan bertugas menyimpan khasanah budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada serta meningkatkan nilai dan apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyediaan bahan pustaka.
f.    Fungsi rekreatif
Perpustakaan diharapkan dapat mengembangkan minat rekreasi melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang. Perpustakaan sekolah dapat digunakan sebagai tempat mengisi waktu luang pada waktu istirahat dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Di samping fungsi perpustakaan sebagaimana yang dijelaskan di atas, perpustakaan juga mempunyai peranan. Peranan perpustakaan merupakan bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Setiap perpustakaan yang dibangun akan bermakna jika dapat menjalankan peranannya sebaikbaiknya.
Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugasdan fungsi perpustakaan. Peranan perpustakaan yang paling utama adalah memberi informasi dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain adalah:
a.    Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya
b.    Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
c.    Sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca dan budaya baca melalui penyediaan berbagai bahan bacaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
d.    Sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta pengalamannya.
e.    Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia.
f.    Sebagai lembaga pendidikan non formal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.[12]

D. Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar
Perpustakaan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pusat sumber belajar yang tersedia untuk penyimpanan dan untuk pemanfaatan sumber belajar yang berupa cetak maupun non cetak.[13]
Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu, juga memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri, dan juga dapat mengajar dengan metode bervariasi. Misalnya belajar individual.
Menurut Arsyad, agar perpustakaan dapat berfungsi sebagai sumber belajar secara efektif, maka diperlukan ketrampilan-ketrampilan sebagai berikut:
a.    Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan [1] mengenal sumber informasi dan pengetahuan, [2] menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks, [3] menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus, buku tahunan, dan lain-lain.
b.    Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti [1] memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan [2] mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
c.    Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti [1] memahami bahan yang dibaca, [2] membedakan antara fakta dan opini, dan [3] menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
d.    Ketrampilan menggunakan informasi, seperti [1] memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, [2] menggunakan informasi dalam diskusi, dan [3] menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
Berbicara mengenai perpustakaan sebagai pusat sumber belajar tentunya berkaitan dengan belajar berdasarkan sumber (resource based learning) yaitu segala bentuk belajar yang menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan yang bertalian itu.
Sumber belajar yang sejak lama digunakan dalam proses belajar mengajar adalah buku-buku dan hingga sekarang buku-buku masih memegang peranan yang amat penting. Oleh karena itu, ahli perpustakaan mempunyai peranan yang penting sekali dalam resource based learning ini. Belajar Berdasarkan Sumber (BBS) ini memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi pelajaran termasuk alat-alat audio-visual dan member kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia. Di sini siswa harus diajarkan tekhnik melakukan kerja lapangan, menggunakan perpustakaan serta buku referensi, sehingga mereka lebih percaya pada diri sendiri dalam belajar.
Dari keterangan-keterangan di atas, jelas kiranya bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Selain itu perpustakaan juga merupakan pusat sumber belajar yang berfungsi menyimpan berbagai macam sumber belajar.

E.     Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar PAI
Pendidikan merupakan suatu proses yang memerlukan kerjasama dari beberapa  komponen yang saling mempengaruhi. Salah satu komponen yang harus diperhatikan dan memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di sekolah adalah adanya sarana dan prasarana yang lengkap, termasuk di dalamnya adalah adanya perpustakaan sekolah. Peran yang dapat diberikan oleh perpustakaan diantaranya melalui peminjaman buku-buku yang diperlukan oleh siswa. Buku-buku tersebut tentunya tidak sebatas pada buku-buku pelajaran, akan tetapi juga buku-buku lain yang dapat menunjang proses belajar siswa. Peminjaman buku-buku yang diperlukan ini sangat membantu proses belajar mengajar di dalam kelas. PBM menjadi lebih efektif karena guru sudah tidak perlu lagi mencatat di depan kelas. Guru tinggal mengulas pelajaran dan merangsang siswa dengan pertanyaan-pertanyaan.
Perpustakaan sekolah juga dapat meningkatkan cara pengajaran guru yaitu melalui penggunaan koleksi yang ada sebagai media pengajaran. Koleksi yang ada di perpustakaan sangat membantu guru dalam mempersiapkan pengajarannya dengan baik. Selain itu perpustakaan juga dapat mendorong para guru untuk memberikan tugas kepada para siswa dalam mencari suatu informasi ke perpustakaan. Hal inilah yang nantinya akan mendorong siswa untuk belajar dan mencapai hasil yang baik, serta meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk mandiri dalam mencari informasi. Ini salah satu bukti bahwa secara langsung maupun tidak langsung perpustakaan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hal lain yang tak kalah penting sehubungan dengan peran perpustakaan di sekolah adalah kualitas tingkat kunjungan siswa. Kualitas kunjungan ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh para siswa ketika mereka mengunjungi perpustakaan; apakah mereka membaca, meminjam, melihat-lihat buku, ataukah hanya mengobrol dengan sesama siswa. Biasanya sebagian besar bahan bacaan yang dibaca di perpustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang tidak dapat dipinjamkan (seperti: kamus, koran, majalah, dan ensiklopedi). Sedangkan bahan bacaan yang sering dipinjam adalah bahan pustaka non fiksi. Hal tersebut dikarenakan untuk buku-buku pelajaran sudah dipinjamkan secara paket selama satu semester. Aktivitas yang dilakukan oleh para siswa ketika di perpustakaan dengan membaca merupakan salah satu indikator bahwa perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah sekolah. Karena dengan membaca dan memahami buku, pengetahuan siswa, terutama pengetahuan dan penguasaan bahan pelajaran akan bertambah.


[1]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 802.
[2]Sudjatmo, Pengantar Perpustakaan, (Semarang: Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002), hlm. 1-2.
[3]Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001), hlm. 2
[4]P. Sumardji, Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hlm. 13.
[5]UUD I945
[6]C. Larasati Milburga, et.all., Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), hlm. 54
[7]Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1993), hlm. 91.
[8]Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm. 37
[9]Ibid., hlm. 47.
[10]UUD RI 1945
[11]Perpustakaan Nasional RI., Perpustakaan Sekolah, Petunjuk Untuk Membina, Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1996), hlm. 7.
[12]Sutarno NS, op.cit., hlm. 55-56
[13]Fred Percival dan Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1998), hlm. 126.


0 komentar:

Posting Komentar

Akan bijak bila memberi komentar bukan spam

PONPES SHIDIQIIN WARA` PURWOJATI

Sholawat_Badar-Puput_Novel-TOPGAN

Blogger templates

href="http://www.yayasangurungajiindonesia.com" ' rel='canonical'/>>

Adsendiri

Pasang Iklan Disini

adsend

Pasang Iklan Disini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls