Sobat Materi Kimia SMA telah mengetahui bahwa bentuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum azimut.
Bilangan kuantum ini diperoleh dari suatu persamaan matematika yang mengandung
trigonometri (sinus dan cosinus). Akibatnya, bentuk orbital ditentukan oleh
bentuk trigonometri dalam ruang.
Orbital-s
Orbital-s memiliki
bilangan kuantum azimut, l= 0 dan m= 0. Oleh karena nilai m sesungguhnya suatu
tetapan (tidak mengandung trigonometri) maka orbital-s tidak memiliki orientasi
dalam ruang sehingga orbital-s ditetapkan berupa bola simetris di sekeliling inti.
Permukaan bola menyatakan peluang terbesar ditemukannya elektron dalam
orbital-s. Hal ini bukan berarti semua elektron dalam orbital-s berada di
permukaan bola, tetapi pada permukaan bola itu peluangnya tertinggi (≈ 99,99%),
sisanya boleh jadi tersebar di dalam bola.
Orbital-p
Orbital-p memiliki
bilangan kuantum azimut, l= 1 dan m= 0, ±l. Oleh karena itu, orbital-p memiliki
tiga orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. Oleh
karena nilai m sesungguhnya mengandung sinus maka bentuk orbital-p menyerupai
bentuk sinus dalam ruang, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Ketiga orbital-p memiliki
bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orbital-px memiliki orientasi ruang
pada sumbu-x, orbital-py memiliki orientasi pada
sumbu-y, dan orbital-pz memiliki orientasi pada
sumbu-z. Makna dari bentuk orbital-p adalah peluang terbesar ditemukannya
elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x, y, dan z. Adapun pada bidang
xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil.
Orbital-d
Orbital-d memiliki
bilangan kuantum azimut l = 2 dan m = 0, ±1, ±2.
Akibatnya, terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai
dengan jumlah bilangan kuantum magnetiknya. Orbital-d terdiri atas orbital-dx2, orbital-dxz , orbital-dxy , orbital-dyz , dan orbital-dx2-y2.
Orbital dxy, dxz,
dyz, dan dx2 − y2 memiliki bentuk yang
sama, tetapi orientasi dalam ruang berbeda. Orientasi orbital-dxy berada dalam bidang xy,
demikian juga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai dengan tandanya. Orbital
dx2 − y2 memiliki orientasi pada
sumbu x dan sumbu y. Adapun orbital dz2 memiliki bentuk berbeda
dari keempat orbital yang lain. Orientasi orbital ini berada pada sumbu z dan
terdapat “donat” kecil pada bidang-xy.
Makna dari orbital-d
adalah, pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital (xy, xz, yz, x2–y2,
z2) menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan
pada simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil.
Bentuk orbital-f dan yang
lebih tinggi dapat dihitung secara matematika, tetapi sukar untuk digambarkan
atau diungkapkan kebolehjadiannya sebagaimana orbital-s, p, dan d. Kesimpulan
umum dari hasil penyelesaian persamaan Schrodinger dapat dirangkum sebagai
berikut.
Setiap orbital
dicirikan oleh tiga bilangan kuantum n, l , dan m yang memiliki ukuran,
bentuk, dan orientasi tertentu dalam ruang kebolehjadian. Elektron-elektron
yang menghuni orbital memiliki spin berlawanan sesuai temuan Stern-Gerlach.
|
Secara lengkap, peluang
keberadaan elektron dalam atom dapat sobat lihat pada tabel berikut.
n
|
l
|
m
|
orbital
|
s
|
Jumlah maksimum
elektron
|
1
|
0
|
0
|
1s
|
+½, –½
|
2
|
2
|
0
1
|
0
–1, 0, +1
|
2s
2p
|
+½, –½
+½, –½
|
2
6
|
3
|
0
1
2
|
0
–1, 0, +1
–2,–1, 0, +1, +2
|
3s
3p
3d
|
+½, –½
+½, –½
+½, –½
|
2
6
10
|
4
|
0
1
2
3
|
0
–1, 0, +1
–2,–1, 0, +1, +2
–3, –2,–1, 0, +1, +2, +3
|
4s
4p
4d
4f
|
+½, –½
+½, –½
+½, –½
+½, –½
|
2
6
10
14
|
Apakah sobat Materi
Kimia SMA bisa memahami materi Bentuk
Orbital ini? Sobat jangan pusing
dulu ya, hehe, karena sobat akan mempelajari materi
kimia kelas X selanjutnya, yaituKonfigurasi
Elektron
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam