Kurikulum lama belum dimengerti sepenuhnya oleh para guru dan siswa sudah diganti. Mungkin mereka yang memimpin negeri ini ingin punya kenang-kenangan sebai pemimpin masalah merugikan masa depan bangsa urusan belakangan. Hal ini sangat mengingat bangsa ini bangsa yang besar masalah pendidikan hanya sebagai perdobaan. kalau memang dirasa gagalKurikulum berkarakter mereka yang sedang menggodok perauran dan pemangku kepentingan pendidikan di tingkat atas adalah produk gagal juga.
Kurikum di Pendidikan formal saja amburadul lebih-lebih yang di Pendidikan non formal yang harus tunduk akan kepentingan asing. Pendidikan kita sudah dikuasai asing dan tidak mungkin akan mampu mencetak generasi emas yang baik kalau Kurikulum pendidikan kita dikendalikan asing.
Saya Raras Wuri Miswandaru, SPdI. sering dikenal dengan Simbah Wuri Miswandaru atau terkenalnya dengan Simbah Wuri Guru ngaji YGNI Purwojati memohon kepada Pemerintah Pusat agar pendidikan non formal khususnya Pendidikan Agama dan Keagamaan mendapat perhatian yang lebih. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan maka sudah sepantasnya para guru ngaji mendapat perhatian yang sama seperti di guru formal.
Sekolah Diniyah formal yang sudah disahkan dalam peraturan tersebut tidak bisa jalan dengan baik, padahal kami sejak awal tahun 2008 telah mendirikan pendidikan diniyah formal dan mampu menghasilkan siswa yang baik kualitasnya.
Apakah PP nomor 55 tahun 2007 tersebut tidak bisa digunakan buat kami yang telah membuka Pendidikan Diniyah Formal?
Raras Wuri Miswandaru ( https://www.facebook.com/page.raraswurimiswandaru) kegiatannya antara lain :
- http://karomahmaunah.blogspot.com/ https://www.facebook.com/karomahmaunah
- https://twitter.com/KAROMAHMAUNAH
- http://pemudapakarti.blogspot.com/ atau https://www.facebook.com/pemudapakarti atau
- https://twitter.com/PemudaPakarti
- http://yayasanygnibanyumas.blogspot.com/.atau http://gurungaji-ygni.blogspot.com/
-
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam