Selasa, 11 Februari 2014

Makalah Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Raras Wuri Miswandaru. 

Pendahuluan
Manusia diciptakan saling keterkaitan satu dengan lainnya. Dalam artian, manusia membutuhkan manusia lainnya untuk menjalani hidupnya. baik dalam hal yang bersifat kecil dan terlebih dalam hal yang begitu penting.
Namun tidak ada orang yang paling berjasa dalam hidup kita selain orang tua kita sendiri. Mereka memberikan kasih sayang yang sungguh luar biasa kepada kita sejak kita lahir hingga kapan pun mereka akan tetap memberikan kasih sayangnya kepada kita.
Tanpa sedikit pun mengeluh mereka membesarkan kita dengan penuh kesabaran, memberi makan kita dengan penuh keikhlasan, mendidik kita dengan penuh cinta, dan banyak lagi jasa-jasa orang tua yang tidak akan pernah akan terbalas.
Lalu apa yang akan kita lakukan untuk membalas semua kebaikannya?
Allah memerintahkan kita sebagai orang muslim untuk berbakti kepada mereka. Sebagaimana firman-Nya ;
قَالَ اللهُ تَعَالَى : }وَوَصَّيْنَا الإِْنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا{ (العنكبوت : 8)
“ Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya” (Al Ankabut 8).
Dalam makalah ini kami mencoba memaparkan hal-hal yang seringkali terlupakan oleh seorang anak, yaitu keikhlasan dan kesadaran akan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Kami sadari masiah jauh mencapai suatu kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami harapkan tegur sapa akrab, berupa kritik maupun saran kepada kami untuk kedepannya.

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
A. Makna Berbakti kepada Kedua Orang Tua.
Makna berbakti kepada kedua orang tua yakni berusaha membalas semua yang telah diberikan kedua orang tua kita, meskipun semua kebaikan mereka tidak akan pernah bisa terbalas oleh seorang anak. Oleh karena itu kita harus berusaha sebisa mungkin membuat orang tua kita bangga membuat mereka bahagia.
Tanpa sedikit pun mengeluh mereka membesarkan kita dengan penuh kesabaran, memberi makan kita dengan penuh keikhlasan, mendidik kita dengan penuh cinta, dan tentu saja masih banyak lagi jasa-jasa orang tua yang tidak akan pernah akan terbalas.
Selain itu sebagai anak kita harus mentaati semua yang diperintahkan oleh kedua orang tua kita namun dalam batasan tidak keluar dari aturan-aturan Allah SWT. dan Rasul-Nya.
B. Keutamaan Berbakti kepada Kedua Orang Tua.
Rasulullah SAW. bersabda dalam hadits yang diriwayatkan ‘Abdullah bin Mas’ud.
عَنْ عَبْدِ الَّلهِ مَسْعُوْدٍ ر قَالَ سَاَلْتُ النَّبِيَّ ص اَيُّ الْعَمَلِ اَحَبُّ الَّئ الَّلهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَئ وَقْتِهَا قُلْتُ ثُمَّ اَيُّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَينِ قُلْتُ ثُمَّ اَيُّ قَالَ الْجِهَادِ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ.
“ Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW. ‘perbuatan apa yang paling disukai Allah?’ Nabi menjawab : ‘Shalat pada awal waktu.’ Kemudian apa lagi? Nabi menjawab : ‘Berbakti kepada orang tua.’ Kemudian apa lagi?’ Nabi menjawab : ‘Jihad di jalan Allah.’ “
Dan dalam keterangan lain,
Amr Radhiyallahu Anhuma berkata, “Seseorang datang meminta izin untuk berjihad brsama Nabi SAW. Nabi bersabda, ‘Apakah orang tuamu masih hidup?’ ia menjawab ‘ya’ Nabi bersabda “Berjihadlah dengan izin kedua orang tuamu”. (Dikeluarkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).
Lihatlah bagaimana berbuat baik dan memberikan pelayanan kepada orang tua lebih diutamakan ketimbang jihad?
Rasullullah SAW. bersabda, Maukah aku beritahu kalian tentang dosa yang paling besar? “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.”Lanjutan hadits ini adalah : ….Asalnya Rasulullah bersandar lalu tegak duduk dan bersabda, “ ketahuilah, dan ucapan dusta serta sumpah palsu“ beliau terus-menerus mengucapkan kata itu hingga kami ( para shahabat ) berkata, ”seandainya saja beliau diam“.
Keterangan di atas menunjukan bahwasanya termasuk dosa besar apabila seorang anak mendurhakai orang tua, baik itu menyakiti hati mereka, mengucapkan kata-kata yantg tak pantas kepada mereka ataupun tidak menghormati mereka sebagai orang yang telah melahirkan, mengurus, membimbing hingga kelak kasih dan sayang mereka tak akan pernah hilang atau pun berkurang kepada kita.
C. Mendahulukan Ibu.
Dalam kedua kitab shahih diriwayatkan :
جاء رجل الى رسول الله ص فقال }يا رسول الله من احقّ النّاس بحسن الصحبه ؟ قال: )امّك( ثمّ من؟ قال:)ثمّ امّك( قال: ثمّ من ؟ قال: )ثمّ امّك( قال: ثمّ من؟ قال )ثمّ ابوك{( رواه البخاري
“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak mendapat perlakuan baik ? Rasulullah SAW. menjawab, “ ibumu.” Ia bertanya, kemudian siapa lagi ? beliau menjawab “ ibumu “. Kemudian siapa lagi ? beliau menjawab “ ibumu”. Ia menjawab lagi kemudian Rasulullah menjawab, “ ayahmu ”. HR. al-Bukhariy.
Takhrij Hadits.
Selain Imam al-Bukhoriy yang meriwayatkan hadits diatas ,Imam Ahmad, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam at-Tirmidzi, dan Imam Ibnu majah pun meriwayatkan juga. Matan diatas adalah yang dicatat oleh Imam al-Bukhariy dalam kitab adab, Babul Birri wa Shilah dengan sanad sebagai berikut; Kata beliau, telah menceritakan kepada kami Quttaybah bin Said, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari ‘Umarah bin al-Qa’qa, bin Syubrumah, dari Abi Zur’ah, Dari Abu Hurayrah r.a. Imam Muslim meriwayatkan hadits ini melalui sanad yang sama, dengan matan yang berbeda namun sema’na.
Imam Abu Daud dan at-Tirmidzi juga meriwatkan hadits yang semakna. Diterima dari Bahiz bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya yaitu Mu’awiyyah bin Haydah. Ia bertanya kepada Rasulullah Saw,
من ابرّ؟ قال امّك، ثمّ امّك، ثمّ امّك، ثمّ اباك، ثمّ الاقرب فالاقرب...
“Kepada siapa saya harus berbuat baik?” Jawab Rasulullah Saw, “Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian keluarga paling dekat kemudian keluarga yang dekat...”
Melihat susunan sanad yang dilalui Imam Abu daud dan Imam at-Tirmidzi, Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani juga memperkirakan bahwa seorang yang bertanya kepada Rasulullah Saw. yang dimaksud oleh Abu Hurayrah itu adalah Mu’awiyyah bin Haydah.
Rasulullah SAW. mengulangi kewajiban berbakti kepada ibu hingga tiga kali sedangkan kepada ayah hanya satu kali. Hal itu disebabkan derita seorang ibu lebih besar dari pada ayah dan kasih sayang yang diberikannyua juga lebih besar daripada ayah. Belum lagi jika dibandingkan dengan beratnya mengandung, kontraksi, melahirkan, berjaga malam dan masih banyak lagi.
Jadi, dari keterangan diatas bahwasanya seorang anak dianjurkan lebih mengutamakan seorang ibu ketimbang ayah, yang dilihat dari pengorbanan seorang ibu lebih besar dari pengaorbanan seorang ayah.
الجتّة تحت اقدام الا مّهات
“ Surga terletak dibawah telapak kaki para ibu “
D. Durhaka kepada Kedua Orang Tua.
Allah SWT. berfirman :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ….
“ Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak mu dengan sebaik-baiknya…
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ
…Jika salah seseorang diantara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ AH “….
Artinya, janganlah berkata-kata kasar kasar kepada keduanya jika mereka telah tua dan berumur. Selain itu wajib bagimu untuk memberikan pengabdian kepada mereka sebagaimana mereka berdua memberikan pengabdian padamu. Keutamaan biasanya lebih dimiliki yang pertama, bagaimana mungkin kedua pengabdian itu bisa disamakan? Kedua orang tuamu menahan segala derita mengharapkan agar kamu bisa hidup. Sedangkan jika kamu menahan derita karena keduanya, kamu mengharapkan kematiannya. Allah melanjutkan firmannya,
 وَلاَتَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا. )الا سراء : 23 )
“…dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (al-Isra’ : 23)
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا. [ الا سراء : 24 ]
“Ya Allah limpahkanlah rahmatmu kepada ibu bapakku sebagaimana mereka mengurus ketika aku masih kecil “.
Allah Ta’ala berfirman,
.....أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ
“Agar kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, dan kepada-Ku lah kembalimu”. ( Luqman : 14 ).
Ada tiga ayat yang diturunkan dan dikaitkan dengan tiga hal, tidak dterima salah-satunya jika tidak dengan yang dikaitkannya :
Ø Firman Allah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Maka barangsiapa taat kepada Allah namun tidak taat kepada Rasul, ketaatannya tidak diterima“.
Ø Firman Allah, “Dan dirikanlah shalat serta tunaikan zakat”. maka barangsiapa yang melakukan shalat namun tidak mengeluarkan zakat maka tidaklah diterima.
Ø Firman Allah, “Agar kamu bersyukur kepadaku dan kepada kedua orang tua mu“. Barang siapa yang bersyukur kepadaku namun tidak bersyukur kepada ibu bapak tentu saja itu akan sia-sia.
E. Hikmah Berbakti Kepada Orang Tua.
Berbakti kepada orang tua adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim. Oleh karena itu seorang anak akan mendapatkan hikmah apabila ia melaksanakan kewajiban tersebut, diantaranya :
Ø Mendapatkan ridha Allah SAW.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. “ Keridhaan Allah ada dalam keridhaan ibu bapak dan kemurkaan Allah ada dalam kemurkaan orang tua”. ( Diriwayatkan Tirmidzi dari hadits Abdullah Bin Amr ). Amr Radhiyallahu Anhumaberkata, “ Seseorang datang meminta izin untuk berjihad brsama Nabi SAW. Nabi bersabda, ‘ Apakah orang tuamu masih hidup?’ ia menjawab ‘ya’ Nabi bersabda “Berjihadlah dengan izin kedua orang tuamu”.
( Dikeluarkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim ).
Ø Terhindar dari dosa besar.
Dalam kitab shahih Bukhari dan shahih muslim, Rasulullah SAW. bersabda, Maukah aku beritahu kalian tentang dosa yang paling besar? Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.” Lanjutan hadits ini adalah : ….Asalnya Rasulullah bersandar lalu tegak duduk dan bersabda, “ ketahuilah, dan ucapan dusta serta sumpah palsu “ beliau terus-menerus mengucapkan kata itu hingga kami ( para shahabat ) berkata,” seandainya saja beliau diam “.
Ø Sebab bertambahnya rizki.
Dijelaskan dalam hadits Anas Bin Malik, Rasulullah SAW. bersabda : “ Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan ditambahkan rizkinya, maka hendaklah dia ihsan kepada orang tuanya dan menyambung hubungan kekerabatanya “.
Ø Menjamin terlahirnya anak-anak shaleh.
Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : “ berbuatlah ihsan kepada bapak-bapak kalian, niscaya anak-anak kalian akan berbuat Ihsan kepada kalian. Peliharalah kesucian diri kalian, niscaya istri-istri kalian akan memelihara kesucian diri mereka “.
Ø Balasan surga dari Allah SAW.
Didalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, Nasa’i, dan Hakim dari hadits jahimah, Rasulullah bersabda, “ Surga terletak dibawah telapak kaki para ibu “oleh karena itu, kita harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu yang dinilai pengorbanan dan kasih sayangnya lebih besar ketimbang ayah.
F. Do’a Kepada Kedua Orang Tua.
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا. [ الا سراء : 24 ]
“ Ya Allah limpahkanlah rahmatmu kepada ibu bapakku sebagaimana mereka mengurus ketika aku masih kecil “
Banyak ayat Al Qur’an maupun Al-Hadits yang menerangkan bahwa berbuat baik kepada ibu bapak itu wajib. Bahkan, termasuk amal yang paling utama setelah beribadah dengan ikhlas kepada Allah SWT.
Allah SWT. berfirman :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ….
“ Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak mu dengan sebaik-baiknya….. ( Al Israa ( 17 ) : 23 ).
َاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا......
“ Beribadahlah kepada Allah, dan janganlah kamu sekutukan dia dengan sesuatu apapun dan berbaktilah kepada ibu bapakmu… ( An-Nisa : 36 ).
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Pt. InterMasa, Jakarta.
Zakaria, Aceng. Terjemah Al-Hidayah III, tt.
Adz-Dzahabi, AL-KABAIR Galaksi Dosa, Darul Falah.
Bulughul Maram, CV. A. Hassan, Diponegoro Bandung, 1986.
Ust. H. Muhammad Rahmat Najieb, S.Pd , Percikan Do’a, PT Raja Grafindo PersadaJakarta.
Ust. H. Muhammad Rahmat Najieb, S.Pd, Ibumu, Ibumu... Bapakmu, Majalah Risalah, tt.
sumberhttp://blog.rizqisme.web.id/2010/02/berbakti-kepada-kedua-orang-tua.html

10 komentar:

Anonim mengatakan...

Bagus sekali Pak makalahnya.. Apakah boleh saya meminta tulisan ini agar dijadikan makalah untuk referensi saya? terimakasih

Anonim mengatakan...

Bagus sekali Pak makalahnya.. Apakah boleh saya meminta tulisan ini agar dijadikan makalah untuk referensi saya? terimakasih

Unknown mengatakan...

saya mau ngambil ini untuk tugas saya boleh kah

Rain Simanjuntak mengatakan...

cara copy : buka word >> tandai aja mana yang ingin di copy, trus tarik ke word, lepas.
selesai.

sorry untuk yang punya blog, makasih sudah berbagi :D

Anonim mengatakan...

Bolehkah saya mengopy makalah ini

Unknown mengatakan...

bolehkah saya copy tulisan anda

MAS WASITO mengatakan...

BOLEH ANE COPY USTAD UNTUK MATERI NGAJI REMAJA

Unknown mengatakan...

Bagus Pak makalahnya.. Apakah BOLEH saya meminta tulisan ini untuk dijadikan referensi saya? Sukron

Unknown mengatakan...

pak apakah boleh saya meminta tulisan ini untuk di jadikan refrensi saya?
trimakasih

Nurmila Monoarfa mengatakan...

Pak apakah saya boleh mengcopy paste manteri in untuk dijadikan referensi saya.

Terimakasih.

Posting Komentar

Akan bijak bila memberi komentar bukan spam

PONPES SHIDIQIIN WARA` PURWOJATI

Sholawat_Badar-Puput_Novel-TOPGAN

Blogger templates

href="http://www.yayasangurungajiindonesia.com" ' rel='canonical'/>>

Adsendiri

Pasang Iklan Disini

adsend

Pasang Iklan Disini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls