P
1. Pengaturan keseimbangan air, kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar. Kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang diekskresikan berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dioertahankan dan relative normal.
1. Pengaturan keseimbangan air, kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar. Kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang diekskresikan berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dioertahankan dan relative normal.
2. Pengaturan pH dan keseimbangan ion inorganik (natrium, kalium, kalsium)
3. Ekskresi zat sisa metabolisme (urea dari protein, asam urat dari asam nukleat, kreatinin dari kreatin otot dan produk penguraian hemoglobin)
4. Pembuangan zat kimiawi toksik (obat, pestisida, aditif makanan)
5. Pengaturan tekanan darah (sistem renin-angiotensin)
6. Pengendalian pembentukan sel darah merah (melalui eritropoietin)
7. Pengaktifan vitamin D dan keseimbangan kalsium. Ginjal juga membentuk hormon dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan untuk absorpsi ion Ca diusus.
8. Glukoneogenesis (pembentukan glukoma dari asam amino dan prekursor lain)
(1) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksik atau racun.
(2) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
(3) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
(4) Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
(5) Mengeluarkan sisa-sisa metabolism hasil akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
(6) Pemebentukan Vitamin D penting dalam proses reabsorpsi kaliasum dan fosfat di usus halus.
(7) Pembentukan Eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah sebagai respon adanya hipoksia jaringan.
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam