Sejarah Awal Tahun Hijrah Tahun Hijriah adalah tahun Islam yang resmi
digunakan sejak era kahalifah umar tahukah kalian sejarahnya ? inilah sejarah
awal diberlakukannya tahun Hijriah : Sebelumnya, orang Arab
pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam
kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa,
tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW
adalah pada tahun gajah. Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman
Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan
surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan
saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat
senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a.,
Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan
Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada
yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan
berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah
usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah
SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Maka semuanya setuju dengan usulan Ali
r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa
hijrahnya Rasulullah saw. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini
diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku pada masa itu di
wilayah Arab. [1]
Sangat menarik kalau kita kaji dan telaah kenapa Ali ra mengusulkan agar
momentum yang digunakan adalah saat Nabi Muhammad saw hijrah dari Kota Makkah
ke Madinah yang kemudian di sepakati oleh seluruh sahabat sebagaitahun baru
islam yang pertama. Kalender Hijriah, dimulai dari 1 Muharam 1
Hijriah, yang bertepatan dengan hari Jumat tanggal 16 Juli 622
Masehi. pada tanggal 16 Juli 622 Masehi inilah, dimulainya proses hijrah
kaum muslimin, dari Kota Makkah ke Kota Madinah. Proses ini terjadi berangsur-angsur,
sampai puncaknya 1 bulan kemudian, Rasulullah bersama Sahabatnya Abu Bakar
meninggalkan kota Makkah. Oleh karenanya, 1 bulan setelah Muharam dikenal
sebagai bulan Safar atau Perjalanan.
Dalil Menyambut dan Mengucapkaan Selamat Tahun Baru Hijriyah
Dalil yang bisa dirujuk, antara lain, ucapan selamat, seperti
yang dicontohkan Rasulullah SAW menyambut Ramadhan (HR Nasai). Ucapan Thalhah
bin Ubaidillah untuk Ka’ab bin Malik juga dijadikan acuan. (HR Bukhari Muslim).
Pendapat para ahli fiqih
Ibnu Taimiyyah mengatakan,
ia memaparkan, banyak dari sahabat yang melakukan
tradisi ini.
Imam Ahmad memberikan dispensasi. Imam Ahmad mengatakan,
tidak melarang ucapan tersebut. Tetapi, juga tidak
memulainya. Bila seseorang mengucapkan kepadanya, ia akan membalas ucapan baik
tersebut.
Syeh Salman mengatakan, perkara ini tidak termasuk bid’ah lantaran hanya sebatas bentuk interaksi
sosial dan sopan santun yang baik. Tidak ada unsur ritual ibadah murni di sana.
Apalagi, menjawab ucapan baik itu wajib
hukumnya. Ini seperti ditegaskan dalam surah an-Nisaa’ ayat 86, “Apabila kamu diberi
penghormatan dengan sesuatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan
yang lebih baik dari padanya atau balaslah penghormatan itu (dengan yang
serupa).”
Oleh karena nya, tahun baru
Islam yakni tahun baru Hijriah, hendaknya menjadi momentum hijrah agar seluruh
kaum muslim dari berbagai lapisan masyarakat menjadikan tahun hijriah sebagai
tahun untuk berusaha berpindah menuju ke kehidupan yang baik, dari kehidupan
jahiliyah menuju kepada kehidupan islam. Dari sistem kapitalis-sekuler menuju
kepada sistem Islam yakni sistem Khilafah. Selamat menyambut tahun baru islam ,
1 Muharram 1435 H dengan ikut berjuang melanjutkan kehidupan islam dengan
menegakkan khilafah islamiyah yang insya Allah akan tegak berdiri . Wallahu
a’alam[]. “Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan
kebatilan” (HR Ibn Hajar).
1. Raras Wuri Miswandaru, SPdI Sang Guru Ngaji YGNI
2. Pengurus dan Anggota Pemuda Pakarti
3. Yayasan YGNI Banyumas
5. Yayasan Guru Ngaji Indonesia (Pusat)
6. Karomah Maunah
7. Diniyah Athfal Shidiqiin Wara` Purwojati
8. Diniyah Ula Shidiqiin Wara`
Mengucapkan :
SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH
Mari kita jadikan momentum ini
untuk memperbaiki diri, keluarga, lingkungan dan system kehidupan kita sebagai
muslim yang kaffah bukan parsial, materialis, sosialis dan lainnya
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam