Fosfor
(P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar (hara makro).
Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium.
Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (Key of life). Unsur Fosfor di
tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan mineral-mineral di dalam
tanah (apatit).
Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4-) dan ion ortofosfat sekunder (HPO4=). Menurut Tisdale (1985) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan metafosfat, bahkan menurut Thomson (1982) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) bahwa kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa oraganik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin.
Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4-) dan ion ortofosfat sekunder (HPO4=). Menurut Tisdale (1985) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan metafosfat, bahkan menurut Thomson (1982) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) bahwa kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa oraganik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin.
Fosfor
yang diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa
fosfor organik. Fosfor ini mobil atau mudah bergerak antar jaringan tanaman.
Kadar optimal fosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan vegetatif adalah 0.3%
- 0.5% dari berat kering tanaman.
Fungsi fosfor (P) adalah untuk pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan bunga, buah dan biji. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk mempercepat pematangan buah, memperkuat batang, untuk perkembangan akar, memperbaiki kualitas tanaman, metabolisme karbohidrat, membentuk nucleoprotein (sebagai penyusun RNA dan DNA) dan menyimpan serta memindahkan energi seperti ATP. Unsur Fosfor juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit
0 komentar:
Posting Komentar
Akan bijak bila memberi komentar bukan spam